Liputan6.com, Porto - Legenda hidup sepakbola Portugal, Anderson LuÃs de Souza atau yang akrab disapa Deco memutuskan pensiun sebagai pemain. Sebagai ajang perpisahan, pria berumur 36 tahun itu menggelar pertandingan persahabatan yang mempertemukan dua mantan klubnya, FC Porto dan Barcelona.
Pertandingan tersebut digelar di markas Porto, Estádio do Dragão, Jumat (25/7/2014). Kedua tim diperkuat pemain-pemain bintang baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun dari lapangan hijau.
Barcelona mengandalkan skuat mereka di musim 2006. Terdapat beberapa nama pemain terkenal seperti Samuel Eto'o, Lionel Messi, dan Eidur Gudjohnsen. Ronaldinho Gaucho sebenarnya juga dijadwalkan hadir pada laga tersebut. Namun ia tak bisa datang dan perannya digantikan oleh Edgar Davids.
Sementara di kubu Porto ada Benni McCarthy, Paulo Ferreira, dan Vanderlei Fernandes Silva. Porto memilih untuk menurunkan skuat di musim 2004. Saat itu, mereka berhasil menjuarai Liga Champions.
Deco sendiri bermain di dua klub tersebut. Pada babak pertama, ia memperkuat Porto dan di paruh kedua ia tampil bersama Barcelona. Laga tersebut berakhir dengan skor imbang 4-4.
"Deco layak untuk ini. Dia adalah orang yang baik secara pribadi maupun sebagai pesepakbola. Saya banyak belajar darinya," ucap Messi yang dikutip dari Dailymail.
Baca Juga
Sepanjang kariernya, Deco pernah memperkuat tujuh klub profesional. Namun ia baru menemui masa keemasannya ketika bermain di Porto musim 1999 sampai 2004. Bersama klub asal Portugal itu Deco berhasil merasakan gelar juara Liga Champions, Liga Portugal, Taça de Portugal (Piala Portugal), dan Piala Uefa (sekarang Liga Europa).
Deco kemudian pindah ke Barcelona pada musim panas 2004. Bersama El Barca, ia meraih gelar La Liga, Copa del Rey, dan kembali menjuarai ajang Liga Champions.
Setelah empat tahun membela Barca, Deco diboyong oleh Chelsea. Bersama The Blues, pria berpostur 174 cm itu menjuarai turnamen Liga Premier, FA Cup , dan Community Shiled.
Di masa tuanya, Deco hijrah ke Brasil dan bermain untuk Fluminense. Prestasinya terus berlanjut karena ia mampu mengantarkan klubnya meraih trofi juara Liga Brasil, Campeonato Carioca, dan Taça Guanabara.
Advertisement