Sukses

Tuncay Menyesal Gabung dengan Middlesbrough

Setelah tampil sebagai starter di tiga laga perdana, Tuncay Sanli hanya berstatus pemain pengganti di tiga laga berikutnya. Geram dengan keputusan manajer Middlesbrough, Gareth Southgate, Tuncay menyatakan rasa sesalnya bergabung ke Riverside Stadium.

Marah, kecewa, campur sesal. Itulah omelan yang keluar dari mulut striker Middlesbrough, Tuncay Sanli. Penyerang asal Turki yang masih relatif berusia muda, 25 tahun, itu geram dengan kebijakan aktual yang diputuskan manajer tim, Gareth Southgate. Bahkan, ia mengingatkan para pemain asing untuk menimbang ulang keinginannya bermain di kompetisi premiership.

Setelah mendapat kepercayaan tampil sejak awal pertandingan di tiga partai pembuka Liga Premier, Tuncay harus puas duduk di bangku cadangan dalam tiga partai terakhir, termasuk saat The Boro dipukul West Ham United 0-3 di Upton Park, Sabtu, 15 September lalu.

Seperti yang dilansir harian The Mirror, Tuncay merasa dilecehkan dengan kebijakan The Boro dan Southgate tersebut. Sebab, ketika Tuncay masih aktif bermain bersama Fenerbahce, ia adalah ‘Raja’. Karena itu, Tuncay menyatakan rasa penyesalannya telah hijrah ke ranah Inggris dan bergabung ke Riverside Stadium, Juni 2007 lalu. “Saya menyesal hijrah ke Inggris. Jadi, jika Anda ingin meninggalkan Fenerbahce, lebih baik pikir masak-masak terlebih dahulu keinginan itu,” tegas Tuncay.

Selain itu, “Saya rindu dengan keluarga dan teman-teman di Turki. Sebab, di sini (Inggris) saya tidak punya teman untuk diajak bicara. Lagipula, manajer pun tidak pernah mengevaluasi apa yang saya kerjakan dalam sesi latihan. Rasanya, keberadaan saya (di sini) tidak dipedulikan,” imbuh Tuncay.

Padahal, “Ketika saya bermain bersama Fenerbahce, saya adalah raja, kapten tim, dan idola para fans. Nah, sekarang di Liga Premier, (status) saya hanya jadi pemain cadangan. Terang saja, ini bukan satu hal yang saya harapkan ketika saya membubuhkan tanda tangan saya dalam kontrak kerja bersama klub dan manajer,” tandas Tuncay.
    Video Terkini