Sukses

Nafas Bruce Pun Jadi Lega

Kandidat pemilik baru Birmingham City, Carson Yeung, menjamin eksistensi Steve Bruce sebagai manajer tim. Sayang, kerikil tajam bakal mewarnai proses takeover klub. Pasalnya, sejauh ini, Chairman Klub, David Sullivan kurang sreg dengan sikap Yeung.

Boleh dibilang jika manajer Birmingham City, Steve Bruce, akhirnya bisa bernafas lega. Kekhawatirannya bakal mendapat pemecatan dari klub seiring dengan kian dekatnya proses takeover klub mulai pupus.

Seperti yang dilansir Daily Mirror, kandidat pemilik (owner) baru klub, taipan asal Hong Kong, Carson Yeung menjamin eksistensi Bruce sebagai manajer. Yeung berjanji bakal membawa Bruce ke meja perundingan terkait revisi kontrak kerjanya di St Andrews Stadium begitu proses takeover kelar.

“Saya sangat percaya dengan Steve Bruce. Saya pun sangat gembira jika dapat menjadi pemilik klub ini. Ia (Bruce) tahu benar jika soal kontrak kerjanya itu bukan merupakan kesalahan pihak kami. Saya akan memberikan dukungan penuh terhadapnya. Lagipula, kami akan berbicara dengannya (kontrak baru) begitu proses takover selesai,” tegas Young.

Kedua sosok itu bertemu sesudah dilangsungkannya pertandingan antara Birmingham vs Wigan Athletic, Sabtu, 27 Oktober lalu. Sebelumnya, Bruce begitu khawatir, proses pengambilalihan klub bakal membuatnya tersingkir. Kecemasan Bruce itu bermula dari sinyal buruk yang dilontarkan Chairman Klub, David Sullivan (Baca: Bruce Cium Aroma Pemecatan).

“Ia (Bruce) merekomendasikan sejumlah pemain baru. Saya katakan itu bisa diurus begitu proses takeover selesai. Jadi, setelah kami menawarkan harga saham bagi para pemegang saham lainnya, ia bakal tetap berada di kursinya sebagai manajer tim. Saya pun merasa gembira dengan pertemuan tadi,” ujar Yeung yang baru memiliki 29,9 persen saham klub.

Namun, beda halnya dengan Bruce, tampaknya proses takeover itu bakal membuat Sullivan tersingkir dari posisinya sebagai Chairman. Sudah lama, Sullivan merasa tidak senang dengan Yeung. Dan, itu ditunjukkan Sullivan ketika bertemu dengan Yeung di directors box St Andrews Stadium, Sabtu siang.

Seperti yang dilansir Daily Express, Sullivan, entah disengaja atau tidak, menolak untuk berjabat tangan dengan taipan Hong Kong tersebut. Bahkan, Sullivan mengancam akan menutup pintu bagi terjadinya proses takeover jika Yeung tidak dapat memenuhi deadline semula yaitu membayar 35 juta pound di bulan Desember.

“Saya jamin, segala sesuatunya bakal dipastikan terjadi di periode Natal nanti,” tegas Sullivan yang terkesan kurang percaya dengan Yeung. “Inilah waktunya untuk melakukan penawaran atau sebaliknya, tutup mulut. Apakah ia (Yeung) benar-benar mempunyai dana untuk membeli klub. Jujur saja, saya tidak tahu. Sebab, sejauh ini prosesnya (takeover) telah memakan waktu empat bulan. Jika saya mau membeli Birmingham atau klub lain, saya hanya butuh waktu seminggu,” tandas Sullivan dengan geram.