Sukses

Salah Strategi Ancelotti di Babak Kedua Berujung Petaka

Permainan bola panjang Madrid memberikan Atletico kesempatan mengembangkan permainan.

Liputan6.com, Jakarta Gagal menyabet trofi Piala Super Spanyol, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti menyebut salah strategi di babak kedua menjadi alasan kekalahan 0-1 Atletico Madrid di leg ke-2, Jumat (22/8/2014) atau Sabtu dinihari WIB.

Hasil tersebut membuat Los Cholchoneros keluar sebagai pemenang dengan agregat 2-1 setelah di pertemuan pertama lalu kedua kubu bermain imbang 1-1. Atletico sukses melakukan balas dendam atas rival sekotanya itu menyusul kekalahan 1-4 di final Liga Champions musim lalu.

Bertanding di Estadio Vicente Calderon,  Atletico unggul lewat gol cepat pemain baru, Mario Mandzukic. Los Galacticos beberapa kali mendapat peluang emas, sayang kesempatan itu gagal dikonversikan menjadi gol. Di babak kedua, pelatih asal Italia sempat mengganti formasi. Sayang, strategi itu tidak mampu menolong Madrid dari kekalahan.

"Pada babak pertama, kami bermain di level tertinggi. Namun di babak kedua, kami justru memberikan Atletico alternatif permainan. Kami kehilangan kendali permainan dengan banyak memainkan bola-bola panjang. Kami berada dalam kesulitan. Karena itu saya melakukan perubahan. Saya mengubah posisi tiga gelandang," kata Ancelotti sebagaimana dilansir dari situs resmi Real Madrid.

Mantan pelatih Paris Saint-Germain itu pun menolak absennya Angel Di Maria dan Sami Khedira sebagai "kambing hitam" kekalahan Madrid.  Di Maria memang sengaja tidak dimainkan Ancelotti. Sedangkan Khedira meminta izin. Ancelotti mengirim isyarat dua pemain itu tidak lama lagi hengkang dari Madrid.

"Absennya Di Maria murni keputusan teknis, kami tidak membutuhkan dia di pertandingan ini.  Sementara Khedira meminta izin. Ketika pemain sedang berada di luar tim, saya tidak tertarik mengetahui, ada di mana dia," ketus Don Carletto.