Tim nasional Finlandia ditinggal pelatih Roy Hodgson. Hodgson, 60 tahun, memutuskan untuk mengundurkan diri setelah gagal membawa Finlandia lolos babak kualifikasi Euro 2008. Menganggurnya pelatih/manajer kaya pengalaman asal Inggris itu membuatnya disangkut-pautkan dengan jabatan manajer di Timnas Inggris, Irlandia dan Skotlandia yang lowong.
Hodgson sebelumnya berada di lingkar luar bakal calon pengganti Steve McClaren. Namun ia mengaku tidak tertutup kemungkinan menjabat bos The Three Lions. “Saya hanya akan memberi opini jika menerima tawaran atau undangan untuk berbicara dengan seseorang—yang memang bisa dipertanggungjawabkan,” kata Hodgson kepada BBC.
Di tangan Hodgson, Finlandia sejatinya nyaris menggapai tiket menuju Austria-Swiss. Tergabung di Grup A, Finlandia menempati urutan keempat di bawah Portugal dan Polandia yang berhasil lolos ke putaran final. Paling tidak Finlandia dengan 24 poin lebih baik dibanding Inggris yang mengumpulkan 23 poin di Grup E.
Hodgson juga tidak lepas tangan begitu saja. PSSI-nya Finlandia (SPL/FBF) sejatinya tidak ingin melepasnya namun keinginan Hodgson telah bulat. SPL/FBF juga menyatakan Hodgson akan membantu mencari sosok yang menurutnya pas untuk menggantikannya. “SPL/FBF sebenarnya dengan senang hati melanjutkan kerjasama bareng Roy Hodgson. Finlandia hampir saja lolos kualifikasi Euro 2008,” demikian pernyataan resmi SPL/FBF.
Hodgson merupakan sosok berpengaruh dalam pandangan otoritas sepakbola di Inggris, FA. Buktinya ia termasuk ke dalam 12 tokoh yang dimintai pendapatnya untuk mencari manajer berikut The Three Lions. Hodgson pun bangga jika bisa memberi kontribusi kepada negaranya. “Saya tentu saja tertarik untuk mendengar pertanyaan mereka (FA) dan menjawabnya. Tapi saya tidak ingin mengajukan diri sendiri guna membimbing FA,” imbuhnya.
Hodgson mencatat sukses besar saat membawa Swiss tampil di putaran final Piala Dunia 1994 Amerika Serikat dan Euro 1996 di Inggris. Ia juga tercatat pernah menangani dua klub Italia, Inter Milan dan Udinese. Di Inggris, Blackburn Rovers pernah merasakan sentuhannya.
Hodgson sebelumnya berada di lingkar luar bakal calon pengganti Steve McClaren. Namun ia mengaku tidak tertutup kemungkinan menjabat bos The Three Lions. “Saya hanya akan memberi opini jika menerima tawaran atau undangan untuk berbicara dengan seseorang—yang memang bisa dipertanggungjawabkan,” kata Hodgson kepada BBC.
Di tangan Hodgson, Finlandia sejatinya nyaris menggapai tiket menuju Austria-Swiss. Tergabung di Grup A, Finlandia menempati urutan keempat di bawah Portugal dan Polandia yang berhasil lolos ke putaran final. Paling tidak Finlandia dengan 24 poin lebih baik dibanding Inggris yang mengumpulkan 23 poin di Grup E.
Hodgson juga tidak lepas tangan begitu saja. PSSI-nya Finlandia (SPL/FBF) sejatinya tidak ingin melepasnya namun keinginan Hodgson telah bulat. SPL/FBF juga menyatakan Hodgson akan membantu mencari sosok yang menurutnya pas untuk menggantikannya. “SPL/FBF sebenarnya dengan senang hati melanjutkan kerjasama bareng Roy Hodgson. Finlandia hampir saja lolos kualifikasi Euro 2008,” demikian pernyataan resmi SPL/FBF.
Hodgson merupakan sosok berpengaruh dalam pandangan otoritas sepakbola di Inggris, FA. Buktinya ia termasuk ke dalam 12 tokoh yang dimintai pendapatnya untuk mencari manajer berikut The Three Lions. Hodgson pun bangga jika bisa memberi kontribusi kepada negaranya. “Saya tentu saja tertarik untuk mendengar pertanyaan mereka (FA) dan menjawabnya. Tapi saya tidak ingin mengajukan diri sendiri guna membimbing FA,” imbuhnya.
Hodgson mencatat sukses besar saat membawa Swiss tampil di putaran final Piala Dunia 1994 Amerika Serikat dan Euro 1996 di Inggris. Ia juga tercatat pernah menangani dua klub Italia, Inter Milan dan Udinese. Di Inggris, Blackburn Rovers pernah merasakan sentuhannya.