Liputan6.com, Roma - Bos Mercedes Toto Wolff menepis rumor konspirasi kemenangan Lewis Hamilton pada Grand Prix Italia yang berlangsung akhir pekan lalu. Wolff mengatakan, rumor soal Mercedes ingin pemuncak klasemen Nico Rosberg menyerahkan kemenangan pada Hamilton sama sekali tidak berdasar.
Media Inggris membuat spekulasi bahwa pembalap Jerman itu kemungkinan menuruti perintah tim (team order) untuk mengalah dan memberikan kemenangan pada Hamilton.
Dugaan itu terjadi hanya dua pekan setelah kedua pembalap itu tabrakan di Grand Prix Belgia. Kecelakaan itu membuat Rosberg dapat memperbesar keunggulannya di klasemen menjadi 29 angka atas Hamilton.
Kemenangan Hamilton pada Minggu lalu, memangkas keunggulan rekan setimnya itu menjadi 22 angka. Wolff mengatakan mustahil bagi tim untuk melakukan hal yang tidak pantas dalam balap.
"Hanya pikiran paranoid yang akan mengapungkan ide seperti itu. Jika itu merupakan ide kami, itu akan sangat buruk!" kata Wolff seperti dilansir autosport.
"Terdapat banyak tekanan terhadap Rosberg karena Hamilton begitu cepat saat kualifikasi dan Anda dapat melihatnya dalam balap."
Wolff mengatakan tidak ada alasan teknik untuk menjelaskan mengapa Rosberg melambat, namun ia menjelaskan bahwa keseimbangan rem pada mobil Rosberg berubah dua kali.
"Kami berusaha untuk melindungi rem-rem belakang, maka kami maju dengan keseimbangan rem. Ia menggunakan rem dengan kuat dan kehilangan titik rem. Itu adalah hal yang ganjil, namun tidak ada alasan mekanik di baliknya."
Rosberg sendiri menepis spekulasi dan berkata bahwa tidak ada alasan bagi Mercedes untuk memintanya berkorban demi kemenangan Hamilton. "Aku telah mendengar tentang hal itu (teori konspirasi), namun apa yang akan menjadi alasan bagiku untuk melakukan hal tidak pantas seperti itu? Tidak ada alasan yang tepat."
"Jika Anda memerintahkan tim untuk melakukannya maka Anda melakukannya, namun tidak ada alasan mengapa tim akan memintaku untuk mengganti posisi, atau hal lain seperti itu," ucap rekan satu tim Hamilton tersebut.