Kolom Tio Nugroho
Transfer window musim panas selalu menjadi masa paling sibuk dan paling penting bagi sebuah klub. Mereka dapat membeli pemain yang dibutuhkan atau bahkan menjual pemain yang sudah tidak dibutuhkan. Bahkan sebuah klub dengan senang hati menjual pemain kunci dengan harga selangit untuk memperoleh keuntungan yang luar biasa.
Dengan adanya Financial Fairplay yang dikeluarkan UEFA, klub-klub yang bergelimangan harta itu tak dapat dengan mudah menghamburkan uang lagi. Aturan ini menjadi sebuah musuh besar bagi klub besar untuk membeli pemain bintang yang mereka mau begitu saja.
Baca Juga
Aturan ketat ini bukan lagi penghalang. Karena hal ini sudah diantisipasi oleh beberapa klub dengan cara tidak membeli pemain bintang dengan banderol selangit itu secara langsung. Sejumlah klub kini menggunakan taktik meminjam pemain yang diinginkan selama satu musim dengan opsi pembelian di akhir musim. Sebuah cara yang “Cerdas” untuk dapat menembus aturan ketat yang sudah mulai diberlakukan ini untuk mendapatkan pemain incarannya dengan tetap mengatur neraca keuangan klub dengan baik.
Advertisement
Bursa Transfer pemain di Liga Inggris selalu menjadi yang paling fenomenal, memang sudah terbukti bahwa 3 transfer pemain terbesar sepanjang sejarah berasal dari Liga terbaik di dunia ini.
Tercatat pada tahun 2009 Cristiano Ronaldo (Manchester United) dibeli oleh Real Madrid seharga € 94 juta, pada tahun 2013 giliran Gareth Bale (Tottenham Hotspur) menjadi pemain termahal dunia setelah dibandrol € 100 juta ketika diboyong Real Madrid ke Santiago Bernabeu. Pada 2014, Luis Suarez (Liverpool) dibeli Barcelona dengan harga € 88 juta, sebuah catatan yang tidak bisa dipungkiri bahwa memang bisnis sepakbola dipimpin oleh Liga Inggris sejauh ini.
NEXT
Setelah bertahun-tahun selalu menghasilkan pemain termahal dunia, justru musim ini sebuah hal yang tidak lazim terjadi di Liga Inggris, Manchester United menjadikan Angel Di Maria sebagai pembelian termahal pemain sepanjang sejarah liga terbaik di dunia ini setelah memboyongnya dari Real Madrid senilai € 75 juta.
Wow! Apakah ini pembelian yang berlebihan bagi United?? Bisa dibilang iya benar, karena kalau kita lihat beberapa musim ke belakang, Chelsea dan Manchester City bisa dibilang adalah 2 klub yang paling boros dan paling jor-joran dalam masalah belanja dalam bursa transfer pemain.
Buruknya performa United musim lalu pasca mundurnya Sir Alex Ferguson, ditambah gagalnya kepemimpinan David “The Chosen One” Moyes, berimbas pada performa United. Di Liga, peringkat United melorot ke Posisi 7 di akhir klasemen. Hal ini menyebabkan Setan Merah gagal tampil di Kompetisi Eropa pada musim 2014/15. Puncaknya adalah saham United yang anjlok. Hal ini membuat manajemen United mengontrak pelatih mahal Louis van Gaal dan menyediakan dana segar sekitar € 190 juta untuk memperkuat materi pemain pada musim ini.
Sebuah kebijakan yang bertolak belakang dengan Sir Alex Ferguson yang selalu konsen dalam menciptakan pemain dari Akademi Manchester United, Ironis?? Tidak juga karena sepakbola sekarang sudah dijadikan bisnis untuk memperkuat finansial klub secara menyeluruh, United juga tentu berpikir demikian dengan kebijakan transfer mereka musim ini.
*Penulis adalah Presenter beIN SPORTS. Tio Nugroho mengawali kariernya sebagai presenter olahraga pada tahun 1999. Sejak itu, Tio menjadi host FIFA World Cup South Africa 2010.
Advertisement