Sukses

Positif di Sesi Awal, Subhan Aksa Kembali Percaya Diri

Subhan Aksa empat kali mencoba lintasan itu dengan best time 3 menit 10,3 detik dan berada di urutan 6 WRC2.

Liputan6.com, Brisbane - Sesi shakedown Kamis (11/9/2014) dijalani Subhan 'Ubang' Aksa dengan hasil positif, 6 Besar di kelas World Rally Championship (WRC) 2.  Hasil ini membuat pereli Indonesia itu kembali percaya diri setelah insiden kecelakaan pada saat tes mobil Senin lalu.

Shakedown merupakan sesi resmi kejuaraan dunia menjelang start pada Jumat (12/9). Pada sesi semacam kualifikai ini para pereli memperebutkan posisi start sekaligus kesempatan untuk menguji dan menyetel pacuan masing-masing.

Penyelenggara menyiapkan satu trek khusus sepanjang 4,98 km dan setiap kontestan adu kecepatan untuk cetak waktu terbaik. Subhan Aksa empat kali mencoba lintasan itu dengan best time 3 menit 10,3 detik dan berada di urutan 6 WRC2. Waktu terbaik 2 menit 59,8 detik dicetak Ott Tanak (Estonia) yang juga salah satu kandidat juara dunia WRC2 musim ini.

Pada putaran ke-10 dari 13 serial FIA 2014 World Rally Championship ini, kelas WRC2 menjadi sorotan tersendiri. Tak lain karena rivalitasnya yang sangat tinggi, sampai dijuluki ‘kelas berat’-nya reli dunia dari empat kelas yang dilombakan.

Sampai saat ini, misalnya, masih terdapat enam kandidat yang berpeluang menjadi juara duia 2014. Sepuluh ronde awal menghadirkan 7 pemenang berbeda. Betul-betul persaingan keras, tidak seperti kelas utama WRC yang juaranya didominasi oleh satu pereli.

Sayangnya, Ubang tak termasuk dalam kelompok enam kandidat itu karena prioritasnya di WRC2 memang masih sekadar menambah jam terbang dan peningkatan skill di balik kemudi.

Meski begitu, ia dianggap sebagai salah satu kuda hitam berkat pengalaman dan prestasinya sebagai peringkat 5 PWRC (Production World Rally Championship) 2012.

Jika mobil katagori RRC besutan Ubang mendapatkan set up mumpuni, Ubang bisa menjadi salah satu peserta yang mengacak-acak kelompok 5 Besar. Maklum, pengalamannya sudah memadai plus navigator senior Nicola Arena (Italia) di sebelahnya.

Ubang sendiri tak ingin terpengaruh analisa itu. Meski selama ini saling mengalahkan dengan para pereli papan atas WRC2, motivasinya dalam balapan kali ini hanyalah meningkatkan pengalaman dan syukur jika kembali finish poin seperti  sebelumnya.

"Insiden Senin lalu jadi pengalaman dan pembelajaran berharga. Kondisi mobil sudah berubah total dan terasa lebih nyaman pada sesi shakedown, teutama mesin. Tinggal sedikit koreksi pada suspensi. Saya ingin kompresi dan rebound-nya ditingkatkan karena mayoritas lintasan pada Jumat berkarakter high speed namun  banyak bagian yang tak rata. Intinya, kini mulai lebih percaya diri dibandingkan beberapa hari lalu," ujar pentolan Bosowa Rally Team yang dapat sokongan teknis dari tim profesional M-Sport itu.

Ia sendiri tak punya beban mental di seri ini. Beda dengan sejumlah peserta yang masih berjuang dalam perebutan poin kejuaraan. Apakah kondisi itu menguntungkan atau tidak, sangat bergantung pada perubahan demi perubahan yang terjadi dalam tiga hari lomba hingga Minggu (14/9).

"Fokus kami adalah menjalani 8 special stage pada Jumat dengan  sebaik-baiknya, minimal menghindari kasus kecelakaan seperti saat testing. Soalnya, lintasannya sempit dan licin sehingga salah sedetik saja bisa berakibat fatal," tambah Ubang yang Agustus lalu menjuarai kelas 2WD seri Asia Pasific Rally Championship (APRC) di Malaysia.

Meski bersikap waspada, tak berarti Ubang bakal alon-alon asal klakon di atas kokpit mobilnya. Ia hanya tak ingin memforsir kecepatan untuk menghindari risiko seperti Rally Australia tahun lalu, saat harus keluar gelanggang lebih awal karena kerusakan mobil.

"Setelah itu barulah kita coba fight di sesi Sabtu dan Minggu. Bisa masuk 10 Besar sudah sangat bagus," tandasnya.