Liputan6.com, Jakarta Presiden FC Internazionale Erick Thohir menilai pemain asal Indonesia masih sulit untuk berkompetisi dan menjadi pilihan utama jika bermain di Eropa. Ini lantaran mental fight yang dimiliki pesepakbola Indonesia masih rendah.
"Fighting spirit yang dimiliki para pemain kita gampang patah, tidak bisa maksimal bila di luar negeri. Lain lagi secara adaptasi mereka, dan juga teknik yang kurang dibina sejak usia dini," kata Erick di Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Erick pun memberi contoh pemain dari negara Asia lain, Jepang, yang sudah dibekali ilmu sepakbola sejak kecil dan punya jiwa kuat secara bangsa. "Jepang itu pembinaan sepakbola sejak kecilnya luar biasa, kita bisa melihat contoh pemainnya seperti Nagatomo atau Honda di Milan. Perjuangan mereka sebagai bangsa juga luar biasa dan bisa memaksimalkan kesempatan yang ada."
"Kita sebagai bangsa bukan hanya harus siap bersaing (di luar negeri), tapi secara mental dan karakter kita pun harus berbenah," tegasnya.
Pria yang mengakuisisi Nerazzurri sejak tahun lalu itu pun mengatakan siap membuka peluang untuk pemain Indonesia berkarier di DC United atau Inter. "Kalau saya sendiri sih akan welcome saja, tapi bagaimana nanti mereka bisa memaksimalkannya," tutupnya.
Erick mengakuisisi Inter pada September 2013 lalu. Ia membeli 70% saham Inter dari pemilik lamanya, Massimo Moratti. Di tangan Erick, Inter perlahan mengubah skuatnya. Mereka lebih banyak mengandalkan pemain muda berbakat seperti Mauro Icardi, Dodo, Mateo Kovacic, dan Yann M'Villa.
Erick Thohir Nilai Mental Pesepakbola Indonesia Masih Lemah
Erick Thohir siap membuka peluang untuk pemain Indonesia berkarier di DC United atau Inter.
Advertisement