Sukses

Diego Costa, Makin Oke Usai 'Dilempar-lempar' Atletico

Sebelum bergabung dengan Chelsea, Diego Costa pernah menemui masa suram di Atletico Madrid.

Liputan6.com, London - Tujuh tahun lalu, Anda akan bingung dan malas untuk membicarakan seorang Diego Costa. Namanya tak sepopuler sekarang. Bahkan nasibnya sebagai pesepakbola sungguh menyedihkan.

Pada tahun 2007, Costa direkrut Atletico Madrid dari klub asal Portugal, Braga. Tapi dia tidak langsung mendapat tempat utama di Atletico. Costa yang saat itu masih berusia 18 tahun dipinjamkan Los Rojiblancos --sebutan Atletico-- ke Braga selama satu musim. Dia hanya tampil di tujuh pertandingan bersama Braga tanpa bisa mencetak gol.

Setahun kemudian, Atletico melempar Costa ke Celta Vigo. Pria kelahiran Lagarto, Brasil itu menjadi pemain andalan Celta Vigo di kompetisi La Liga musim 2007-08. Dari 30 penampilan yang dijalani bersama Celta Vigo, Costa mencetak lima gol.

Usai masa pinjamannya selesai, Atletico kembali meminjamkan Costa. Pada musim 2008-09, dia dipinjamkan ke Albiceleste. Tak percuma Atletico meminjamkannya ke Albiceleste. Pasalnya, Costa mencetak sembilan gol dari 35 penampilan.

Meski torehan golnya meningkat, Atletico belum berani mempercayakan tempat utama untuk Costa. Musim 2009-10, Atletico kembali melempar Costa dengan status pinjaman. Kali ini, Costa memperkuat Real Valladolid. Semusim bersama Pucela (julukan Valladolid), dia hanya mencetak delapan gol dari 34 penampilan di La Liga.



Costa yang kian menunjukkan ketajamannya dalam merobek gawang lawan akhirnya dipercaya Atletico untuk menjadi salah satu pilar Los Rojiblancos di musim 2010-11. Pada musim itu, pemain naturalisasi Timnas Spanyol itu mencetak enam gol dari 28 pertandingan.

Tahun pertamanya membela Atletico mengecewakan pelatih Diego Simeone. Sang nahkoda pun memutuskan untuk melepas Costa ke Rayo Vallecano pada musim 2011-12 dengan status sebagai pemain pinjaman. Ketika itu Simeone tak membutuhkan Costa karena mempunyai Radamel Falcao.

Bersama Vallecano, Costa mencetak sepuluh gol dari 16 pertandingan. Dia sempat dibekap cedera panjang saat memperkuat Vallecano.

2 dari 3 halaman

Dilirik Atletico

Ketajaman Costa membuat Simeone mulai menaruh hati. Musim 2012-13 menjadi awal kepopuleran Costa di dunia sepak bola. Dia menjadi duet sempurna untuk Falcao. Total, Costa mencetak 10 gol dari 31 penampilan di La Liga.

Nama Costa kian bersinar pada musim 2013-14 ketika Atletico melepas Falcao ke AS Monaco. Costa menjelma menjadi predator di kotak penalti lawan. Bahkan, dia mulai mensejajarkan diri dengan bintang Barcelona, Lionel Messi dan pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo.

Pada musim itu, bomber berpostur 188 cm itu mencetak 27 gol dari 35 penampilan di La Liga. Torehan golnya juga membantu Los Rojiblancos menjuarai La Liga.

3 dari 3 halaman

Gabung Chelsea

Kehebatannya membuat manajer Chelsea, Jose Mourinho tertarik. Mourinho pun membujuk manajemen The Blues --sebutan Chelsea-- untuk memboyong Costa.

Pada 1 Juli 2014, dia resmi berseragam Chelsea. The Blues harus merogoh kocek sangat dalam untuk memboyongnya ke Stadion Stamford Bridge. Uang sebesar 32 juta pound (Rp 627 miliar) dikeluarkan Chelsea untuk mendapatkan tanda tangan Costa.

Harga mahal yang dikeluarkan Chelsea terbayar lunas. Costa langsung melejit di tahun pertamanya berkancah di Liga Premier Inggris. Baru empat pertandingan, dia sudah mencetak tujuh gol.

Teranyar, Costa menorehkan hatrik saat The Blues meraih kemenangan 4-2 dari Swansea City di Stamford Bridge, Sabtu (13/9/2014).

Pemain yang dulu bernasib tak jelas itu kini menjadi striker yang paling ditakuti oleh tim lawan, khususnya di Liga Premier Inggris. Satu hal yang belum bisa dijawab Costa saat ini yaitu ketajaman di timnas Spanyol. Hingga 5 laga dengan Spanyol, Costa belum cetak satu gol pun.