Wacana tentang penyelenggaraan sejumlah partai Liga Premier di luar Inggris (overseas) yang sempat menghebohkan beberapa waktu belakangan nampaknya kini semakin menemui jalan terjal. Setelah Sir Alex Ferguson, pihak klub, dan para suporter, sekarang Presiden Federasi Sepakbola Asia (AFC), Mohammed bin Hammam yang menolak ide tersebut.
Pernyataan ini tentu tentu tidak dapat dianggap sebelah mata, karena negara-negara yang disasar pihak Premier League sebagai tempat penyelenggaraan laga tambahan tersebut adalah negara-negara Asia.
Kepada situs remi AFC, ia mengatakan: “Jika dilihat hubungan di antara prinsip-prinsip yang berlaku, saya yakin bahwa bukanlah sebuah ide yang baik untuk menyelenggarakan liga domestik di suatu daerah di luar negara mereka. Jika prinsip ini diterima, maka pihak FA pun harus mau menerima perjanjian timbal-balik dengan daerah mereka sendiri.”
“Oleh karena itu, saya merekomendasikan pada Komisi Eksekutif AFC untuk menolak segala inisiatif tentang hal ini. Dan kami akan mengingatkan kepada asosiasi (sepakbola) anggota AFC untuk melindungi liga nasional mereka dan klub yang berada di daerah mereka. Inilah posisi kami!” tutup Bin Hammam.
Dengan penolakan ini tampaknya peluang Premier League untuk mengadakan pertandingan tambahan di luar Inggris semakin kecil. Meski demikian tidak tertutup kemungkinan Chief Executive Premier League, Richard Scudamore akan memperjuangkan ide ini.
Hal ini dimungkinkan karena dalam statuta FIFA disebutkan bahwa proposal tersebut harus mendapat persetujuan negara-negara yang akan menjadi tuan rumah pertandingan. Jika Scudamore dapat terus melobi negara-negara ini sambil mengingatkan keuntungan ekonomi yang dapat mereka raup, bukan mustahil penolakan Bin Hammam hanya menjadi angin lalu.
Pernyataan ini tentu tentu tidak dapat dianggap sebelah mata, karena negara-negara yang disasar pihak Premier League sebagai tempat penyelenggaraan laga tambahan tersebut adalah negara-negara Asia.
Kepada situs remi AFC, ia mengatakan: “Jika dilihat hubungan di antara prinsip-prinsip yang berlaku, saya yakin bahwa bukanlah sebuah ide yang baik untuk menyelenggarakan liga domestik di suatu daerah di luar negara mereka. Jika prinsip ini diterima, maka pihak FA pun harus mau menerima perjanjian timbal-balik dengan daerah mereka sendiri.”
“Oleh karena itu, saya merekomendasikan pada Komisi Eksekutif AFC untuk menolak segala inisiatif tentang hal ini. Dan kami akan mengingatkan kepada asosiasi (sepakbola) anggota AFC untuk melindungi liga nasional mereka dan klub yang berada di daerah mereka. Inilah posisi kami!” tutup Bin Hammam.
Dengan penolakan ini tampaknya peluang Premier League untuk mengadakan pertandingan tambahan di luar Inggris semakin kecil. Meski demikian tidak tertutup kemungkinan Chief Executive Premier League, Richard Scudamore akan memperjuangkan ide ini.
Hal ini dimungkinkan karena dalam statuta FIFA disebutkan bahwa proposal tersebut harus mendapat persetujuan negara-negara yang akan menjadi tuan rumah pertandingan. Jika Scudamore dapat terus melobi negara-negara ini sambil mengingatkan keuntungan ekonomi yang dapat mereka raup, bukan mustahil penolakan Bin Hammam hanya menjadi angin lalu.