Liputan6.com, Kuwait City - Meski menang 4-2 di Walsalam Stadium, Kuwait City, pada leg pertama semifinal AFC Cup, Selasa (16/9/2014) malam WIB, pelatih Al Qadsia, Antonio Puche mengakui kalau timnya sempat keteteran menghadapi kecepatan pemain Persipura Jayapura.
Mutiara Hitam --sebutan Persipura-- sempat unggul 2-1 di babak pertama melalui Titus Bonai dan gol bunuh diri Talal Al Amer. Sedangkan gol balasan Al Qadsia dicetak oleh Subotic.
Puche mengakui, di babak pertama, The Kings --julukan Al Qadsia-- kesulitan menghadapi kecepatan para penyerang Persipura, sepeti Boaz Salossa dan Titus Bonai.
"Kami memiliki awal yang tidak sempurna di lini pertahanan pada 30 menit pertama. Lawan kami memainkan sepak bola modern dan mereka punya pemain yang sangat cepat," terang Puche dilansir dari situs resmi AFC.
Setelah babak pertama usai dan para pemain memasuki ruang ganti, pelatih asal Spanyol itu membuat perubahan besar dalam hal strategi permainan. Hasilnya, The Kings berhasil mencetak tiga gol tambahan melalui Saif Al Hashan, Bader Al Mutawa dan Subotic.
"Kami harus melakukan beberapa perubahan di babak kedua diantaranya memperkuat pertahanan. Hasilnya, kami berhasil mengembalikkan keadaan dengan sangat baik," jelas Puche.
"Pemain kami bertekad untuk mengubah kinerjanya di babak kedua. Kekuatan serta mental mereka membantu tim ini memenangkan pertandingan," dia melanjutkan.
Meski kecurian dua gol di laga kandang, pria berusia 42 tahun tersebut sangat optimistis timnya bisa lolos ke babak final AFC Cup. Leg kedua akan berlangsung di Stadion Mandala, Jayapura, 30 September mendatang.
"Kami punya modal positif sebelum memulai leg kedua melawan Persipura yang akan berjalan sangat sulit. Peluang kami lolos ke final masih terbuka," dia mengakhiri.
Al Qadsia Akui Kesulitan Hentikan Kecepatan Persipura
Al Qadsia kesulitan menghadapi kecepatan para penyerang Persipura, sepeti Boaz Salossa dan Titus Bonai.
Advertisement