Liputan6.com, Leicester: Striker Leicester City, Leonardo Ulloa mendadak tenar di akhir pekan ini. Pemain asal Argentina itu mencetak dua gol saat membantu Leicester menang 5-3 atas raksasa Premier League, Manchester United.
Dalam pertandingan di King Power Stadium, Ulloa membuka sekaligus menutup pesta gol Leicester ke gawang MU. Gol penalti di menit 83 menambah derita tim asuhan Louis Van Gaal itu.
Leicester sepertinya tidak salah menjadikan Ulloa sebagai pemain termahal di dalam tim. Ulloa selalu sukses mencetak gol dalam lima pertandingan terakhir musim ini. Dia kini menjelma jadi senjata andalan tim berjuluk The Foxes itu.
Advertisement
Naluri mencetak gol yang tinggi menjadi magnet bagi Leicester saat mendatangkan sang pemain dari Brighton & Hove Albion di bursa transfer musim panas ini. Semusim bersama Brighton, bomber 28 tahun itu melesakkan 23 gol dalam 50 laga di Divisi Championship musim 2013-14.
Dana sebesar 8 juta poundstreling (Rp 156 miliar) plus kesempatan bermain di Premier League membuat Ulloa resmi berseragam Leicester.
Hat-trick
Kilas balik ke belakang, tanda-tanda mantan pemain San Lorenzo itu tampil meyakinkan di Premier League telah terlihat saat masih membela Brighton. Pada 2013 lalu, dia mengantarkan Brighton memetik poin sempurna di partai derby M23 melawan Crystal Palace. Dua dari tiga gol Brighton dicetak Ulloa. Itu menjadi kemenangan pertama Brighton di kandang kontra rival sekota sejak 1988
Musim 2011-12 boleh dibilang menjadi momentum terbaik Ulloa ketika masih memperkuat Almeria. Di musim tersebut dia menyabet gelar top-scorer Segunda Division dengan 27 gol di 41 pertandingan.
Buat Ulloa bermain di Leicester merupakan batu loncatan. Menurut dia, menyandang status sebagai pemain mahal di tim buah dari kerja keras sepanjang waktu.
"Saya tidak terkejut, karena telah bekerja keras. Saya tidak berpikir tentang uang. Ketika Anda selalu berpikir tentang hal itu, sangat sulit," ujar Ulloa dilansir dari The Guardion.
Dia merasa harga mahal yang diberikan klub untuknya tidak membebaninya sama sekali. "Betul, klub menghabiskan banyak uang untuk membeli saya, tetapi saya berpikir tidak ada tekanan sama sekali. Sebaliknya, ini tekanan bagus," tuturnya.
Advertisement