Sukses

Depresi Berat, Petinju 16 Tahun Ini Bunuh Diri

Macauley Moran mengalami penyakit ADHD, atau depresi dan kesulitan berkonsentrasi.

Liputan6.com, Manchester - Petinju berbakat asal Manchester, Macauley Moran ditemukan tewas di rumahnya. Pria berusia 16 tahun tersebut disinyalir bunuh diri.

Seperti dilansir Manchester Evening News, Senin (22/9/2014) waktu setempat, Moran tengah berjuang untuk pulih dari penyakit Disorder Attention Deficit Hyperactivity (ADHD). ADHD merupakan penyakit yang menyebabkan kesulitan untuk berkonsentrasi dan memusatkan perhatian pada tugas-tugas yang bagi mereka tidak menyenangkan. Kebanyakan penderita penyakit ini adalah anak-anak.

Kematian Moran sangat disayangkan sejumlah pihak, temasuk keluarganya. Pasalnya, dia adalah juara Tinju Amatir North West di kelas 58 kg pada 2014. Awal tahun depan, Moran diperkirakan naik kelas ke profesional.

Macauley Moran

"Dia adalah petarung terbaik di negeri ini. Karena penyakit ADHD, dia hanya bisa memberikan kemampuannya sebesar 50 persen dan itu sudah sangat cukup," kata sang ayah, Mario Conway.

Sementara itu, pelatih Moran di sasana tinju amatir, Kevin Williams mengatakan, anak asuhnya itu mempunyai tekad yang kuat untuk menjadi seorang juara.

"Moran adalah individu yang besar. Dia populer dan sangat karismatik. Keberanian dan keinginannya untuk menjadi pemenang sangat besar," tutur sang pelatih.

Di tempat terpisah, Frankie Gavin, juara kelas welter Inggris, teman latihan Moran mengaku sangat sedih. "Hati saya hancur berkeping-keping setelah mendengar berita sedih kalau pasangan latihan saya telah meninggal," singkat dia.

Baca Juga:
Jadwal Live Streaming Sepak Bola Malam Ini
Fans Chelsea Meninggal Usai Lampard Bobol Gawang The Blues
Indra Sjafri Bangga Bisa Melawan Luis Suarez