Liputan6.com, Malang: Lolos ke babak 8 besar Indonesia Super League dengan mulus tidak langsung membuat Arema Cronus bisa menepuk dada. Sebaliknya, tim berjuluk Singo Edan itu harus berhati-hati.
Bayang-bayang rekor buruk menaungi tim kebanggaan Arek Malang itu selalu gagal menembus babak semifinal bila format kompetisi terbagi menjadi dua wilayah. Catatan itu bertahan sejak kompetisi sepakbola Indonesia bernama Liga Indonesia sejak 1994.
Terakhir, tim yang identik dengan warna biru itu tereliminasi dari babak 8 besar Liga Indonesia musim 2007 saat bernama Liga Djarum. Arema tereliminasi setelah mengakhiri 8 besar di peringkat tiga. Arema kalah produktivitas gol dari PSMS Medan. Padahal kedua kubu sama-sama mengantongi 4 poin. Arema saat itu Arema ditangani mendiang Miroslav Janu.
Advertisement
Terkait rekor tersebut, pelatih Arema Suharno bertekad akan memutus catatan buruk tersebut. "Catatan itu tidak boleh terjadi lagi," tegas Suharno.
Arema sendiri telah menyiapkan perempat final ISL dengan matang. Arema menggelar training-camp di Batu, Malang, Jawa Timur selama tiga hari. Setelah pemusatan latihan, Arema mengadakan tim uji coba dengan tim lokal."Kami ingin melihat performa pemain dalam kondisi lelah. Dan hasilnya memuaskan," ujar mantan pelatih Persegres Gresik United itu.
Agar rekor buruk tersebut tidak bertahan, manajemen Arema siap menyuntikkan bonus besar pada pemain. General Manager Arema, Rudi Widodo mengungkapkan, telah merancangnya.
"Tentu akan selalu ada (bonus), bagaimanapun juga kami ingin tim ini bermain dengan lebih baik ke depannya. Untuk jumlah, kami baru akan rapat besok, belum bisa dipastikan."