Liputan6.com, Manchester - Mantan kapten Manchester United, Roy Keane, mengupas terang-terangan mengenai perasaannya pada mantan klubnya itu. Dari manajer hingga mantan rekan se timnya tak luput dari cibiran pedasnya.
Selama membela The Red Devils, Keane memang dikenal sebagai sosok yang emosional. Bahkan mantan pemain MU, Gerard Pique mengaku takut dengannya.
Dalam buku terbarunya, The Second Half, Keane membeberkan segalanya. Bahkan ia juga mengungkapkan hubungannya dengan Ferguson hancur setelah pria berusia 73 tahun itu mengancamnya.
Advertisement
Berikut 4 'serangan' Roy Keane pada Manchester United melalui bukunya The Second Half:
1. Ferguson tak punya hati
1. Keane sebut Ferguson tak punya hati
Pria asal Irlandia itu memutuskan untuk bergabung dengan Glasgow Celtic pada 2005 hingga 2006 usai perang dinginnya dengan Fergie. Padahal, Keane merupakan salah satu kapten tersukses Setan Merah (sebutan MU). Ia mempersembahkan 7 gelar Liga Premier Inggris, empat piala FA dan 1 Liga Champions.
"Saya berkata kepada Ferguson: Bisakah saya bermain untuk tim lain? Kemudian dia menjawab: Ya, Anda bisa, tapi kami akan merobek kontrak Anda," katanya, seperti dilansir dari Goal.
Perkataan Ferguson itu sangat membekas di hati Keane. Bahkan dia menilai manajer tersukses MU itu tidak memiliki hati nurani.
"Jadi saya berpikir: Baiklah, saya tahu akan ada klub yang tertarik setelah mendengar berita kalau saya akan pergi. Saya pikir hubungan kami telah berakhir sejak saat itu," Keane memungkasi.
Advertisement
2. Menyesal tolak pinangan Real Madrid
2. Keane menyesal menolak tawaran Real MadridÂ
Setelah menjabat posisi kapten MU sejak 1997, Keane akhirnya memutuskan hengkang pada tahun 2005. Mendengar keinginannya hengkang, raksasa Spanyol, Real Madrid berniat menggunakan jasanya.
Dia ditelpon oleh Direktur Madrid ketika itu, Emilio Butragueano. Namun, Keane menolaknya kerena takut menghadapi tantangan di liga Spanyol. Pemain asal Irlandia itu memilih bergabung dengan Celtic. Dalam buku autobiografi yang baru dirilis, Keane menyesal tidak menerima pinangan Madrid.
3. Bukan Beckham nomor punggung 7 sebenarnya
3. Nomor punggung 7 sesungguhnya bukan David Beckham
Manajer MU saat itu, Sir Alex Ferguson, lebih memilih Roy Keane sebagai pemegang nomor punggung 7 meneruskan Eric Cantona. Namun Keane tidak ingin mengenakan nomor punggung 7 itu.
"Manajer memanggil saya ke kantornya dan ia ingin saya memakai nomor punggung 7, tapi saya menolaknya."
"Saya tahu Beckham sangat ingin mengenakannya, sedangkan saya tidak inginkan itu," tutur Keane.
Advertisement
4. Menghajar Peter Schmeichel
4. Menghajar Peter Schmeichel
Roy Keane dan Peter Schmeichel adalah dua sosok pemain yang emosional saat masih membela MU. Meski tidak menjabat sebagai kapten, Schmeichel sering memberi perintah dan mengkritik rekan se timnya.
Hal itu membuat Keane geram. Ia menilai Schmeichel terlalu berlebihan.
"Ada sedikit gesekan antara kami dalam beberapa tahun, untuk alasan sepakbola. Peter akan meneriaki pemain lainnya, dan saya merasa kadang ia terlalu mencari perhatian."
"Dia bilang, saya merasa cukup dengan kamu, kini kita selesaikan segalanya. Saya menjawab, oke dan kemudian kami berkelahi sekitar 10 menit, banyak keributan tercipta."
"Nicky Butt telah menceritakan segalanya mengenai apa yang terjadi malam itu. Dia memisahkan kami, Peter mencoba menangkap saya dan saya menanduknya."