Liputan6.com, Liverpool: Striker belia Liverpool, Raheem Sterling akan menjadi pusat perhatian di pertandingan Liverpool vs Queens Park Ranger (QPR), Minggu (19/10/2014) malam hari WIB nanti. Pertama kali sejak meninggalkan QPR empat tahun lalu, pemain mungil itu kembali ke Loftus Road, markas QPR.
Sterling pemain jebolan Akademi QPR. Selama tujuh tahun, terhitung sejak 2003 Sterling pemain binaan QPR. Talenta pemain 19 tahun itu membuat Liverpool merekrutnya 2010 lalu. Dua tahun di tim junior Liverpool, Sterling menembus tim inti. Kontribusi di lini depan cukup 'moncer' untuk ukuran pemain muda. 14 gol disumbangkan di 65 partai.
Baca Juga
Produktivitas Sterling mulai menimbulkan pengaruh besar di dalam tim. Manajer Liverpool, Brendan Rodgers sampai-sampai dilanda kecemasan bila Sterling absen di pertandingan kontra QPR karena kelelahan usai memperkuat Inggris kontra Estonia di Kualifikasi Piala Eropa 2016, pekan lalu. Berkembang rumor, Rodgers meminta sang pemain berpura-pura tidak fit agar tidak dimainkan di pertandingan Internasional Inggris itu.
Advertisement
Namun Rodgers membantah tegas tuduhan tidak berdasar itu. "Saya muak membaca berita tentang agenda pertandingan klub dan negara; yang mengatakan kami mengintervensi dan menekan Roy Hodgson," kata pelatih asal Irlandia Utara itu dilansir dari The Independent.
Pada akhirnya, Sterling dimainkan Hodgson di pertandingan melawan Estonia. Sterling masuk menggantikan rekan setim di Liverpool, Jordan Henderson di menit 64. "Saya disebut berbicara dengan Hodgson hari Minggu sebelumnya. Itu semua tidak benar. Keputusan tidak memainkan Sterling murni keputusan manajerial tim. Saya tidak mengatakan apapun seperti berita yang disiarkan selama beberapa hari terakhir."
Menurut Rodgers, Sterling tidak pernah menolak bermain. Tapi sang pemain pernah mengaku kelelahan sebelum pertandingan. "Saya lalu mengistirahatkan dia melawan Aston Villa dan kami kalah dalam pertandingan itu. Tapi hal itu telah menjadi keputusan kami."
Rodgers menyatakan, meski Sterling menjelma menjadi sosok berpengaruh dalam tim, sang pemain bukan andalan tim. Dia mencontohkan, Sterling mengaku kelelahan jelang menghadapi Manchester City. "Tapi kami malah menang 3-2 dan Sterling tetap menunjukkan kinerja terbaik."
Lewat kasus tersebut, Rodgers ingin menyampaikan, sebagai pelatih harus mendengarkan keluhan orang-orang disekitar termasuk pemain, "Dan membuat keputusan itu benar atau salah."
Layak ditunggu keputusan bekas pelatih Swansea City itu di laga kontra QPR. Apakah tetap menurunkan Sterling atau justru memarkirnya untuk mengantisipasi masalah kebugaran sang pemain, mengingat Liverpool akan menghadapi Real Madrid di babak penyisihan grup B Liga Champions, Rabu (22/10/2014) nanti.