Liputan6.com, Rhyl: Pesepakbola Inggris, Ched Evans membantah tuduhan memperkosa seorang wanita berusia 19 tahun pada 2011 lalu. Hubungan intim bersama wanita yang baru dikenalnya itu atas dasar suka sama suka.
Kepada Mirror, Evans mengungkapkan kejadian itu bermula saat wanita tersebut berada di bawah pengaruh akohol. Ketika itu, Evans bersama rekannya, Clayton McDonald yang tengah berada di sebuah Hotel Premier Inn, Rhyl, Denbigshire, Wales Utara bertemu dengan wanita berinisial 'R' di sekitar Hotel.
Baca Juga
Cerita bermula ketika McDonald menghubungi melalui pesan singkat agar Evans agar kembali ke Hotel ketika hendak mencari kebab. McDonald mengatakan pada Chad berkenalan dengan 'R'. "Lalu saya menyuruh supir taksi menuju Hotel," kata dia.
Advertisement
Setibanya di Hotel, Evans mendapati McDonald sedang berhubungan badan dengan 'R'." Kemudian saya bersenang-senang dengan dia juga. Ketika itu, saya merasa mungkin terlalu banyak minum. Tapi ketika itu saya sempat bertanya, apakah bisa ikut bergabung, kemudian dia mengatakan 'ya'," lanjut pria 25 tahun itu.
Sampai di situ, Evans menegaskan tidak memperkosanya. Hubungan seks terjadi secara alami dan tidak ada paksaan sama sekali. Di depan pengadilan, Evans bahkan membuat pembelaan, porter Hotel tidak mendengarkan jeritan layaknya wanita yang diperkosa. "Kami berhubungan seks. Setelah semuanya berakhir begitu saja, saya langsung pergi."
Namun, Evans heran dengan pengakuan 'R' di hadapan penyidik di hadapan Polisi yang mengaku telah diperkosa. "Dia sendiri tidak pernah mengatakan, saya telah memperkosanya. Mungkin karena pengaruh alkohol dia tidak bisa mengingat kejadian itu," ketusnya.
Rasa bersalah pada sang pacar
Akibatnya, Evans divonis bersalah dan harus menjalani hukuman selama lima tahun dan terancam di pecat dari klubnya saat ini, Sheffield Wednesday. Ironisnya, McDonald lolos dari hukuman karena sudah tidak di tempat kejadian. Dan Evans menjadi orang terakhir bersama wanita berinisial 'R' itu diketahui dari hasil rekaman CCTV Hotel.
Hakim tidak percaya dengan pengakuan Evans begitu saja. "Wanita 19 tahun itu dalam kondisi mabuk dan tidak dalam kapasitas menyetujui untuk melakukan berhubungan badan. Anda harus menyadari hal itu."
Terlepas dari tuduhan perkosaan, Evans menyesal atas kejadian itu. Rasa bersalahnya pun semakin besar setelah sang pacar, Natasha Massey tetep memberikan dukungan moral menghadapi kasus hukum yang menimpa.
"Segala sesuatu telah terjadi. Saya berharap bisa kembali memutar waktu. Saya sangat beruntung Natasha masih bersama saya di sini. Dia tahu saya tidak mungkin memperkosa. Saya ingin bermain sepakbola lagi, dan bertekad membuktikan saya tidak bersalah," harapnya.
Advertisement