Liputan6.com, Roma - Presiden Sampdoria Massimo Ferrero melontarkan pernyataan kontroversial tentang Presiden Inter Milan Erick Thohir, baru-baru ini. Pernyataan itu terkait dengan pengunduran diri Massimo Moratti sebagai presiden kehormatan Inter. "Saya bersimpati kepada Massimo. Saya telah mengatakan kepadanya agar menendang saja orang Filipina itu," kata Ferrero.
Sadar telah membuat kesalahan, Ferrero lantas meminta maaf melalui situs resmi Sampdoria. "Saya tak bermaksud untuk tidak menghormati Erick Thohir, direktur Inter, atau orang-orang dari Filipina yang selama ini telah berhubungan baik dengan saya," ucapnya.
Setelah Ferrero, giliran Evelina Christillin menghina Erick Thohir melalui blog di Huffington Post. "Apa yang tersisa pada Inter tanpa Moratti? Orang Indonesia bertubuh kecil dan gemuk telah mengambil alih klub dari Moratti dan kini memiliki mayoritas saham," tulis ketua panitia pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin di Torino pada 2006 lalu itu dengan nada berbau rasial.
Christillin pun akhirnya meminta maaf. Ia mengatakan tidak berniat untuk menghina investor asal Indonesia itu ataupun presiden yang lama, Massimo Moratti. "Siapa pun yang mengikuti blog saya di Huffington Post dalam dua tahun terakhir pasti mengerti bahwa ini adalah artikel satir tentang olahraga," ujar Christillin. "Saya tidak bermaksud untuk menyinggung atau mulai bersikap rasial."
Erick Thohir
Presiden Liga Serie A Italia Maurizio Beretta mengatakan sudah saatnya untuk menunjukkan rasa hormat kepada Thohir. "Saya berpikir bahwa kehadiran seorang pengusaha internasional seperti Erick Thohir adalah hal yang baik untuk sepak bola Italia," kata Beretta seperti dilansir Footban Italia, Kamis (30/10).
"Dia membawa kombinasi berbagai pengalaman administratif dan manajerial. Adapun sisanya, saya yakin Erick Thohir baik sebagai pemilik bisnis dan setiap orang pantas mendapat rasa hormat dan perhatian."
Erick Thohir mulai menjadi pemilik Inter pada Oktober 2013. Bersama dua rekannya yang juga dari Indonesia, Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo, mereka membeli saham mayoritas Inter dari Massimo Moratti. Ia memiliki 70 persen saham La Beneamata.
Moratti sendiri memutuskan mundur sebagai presiden kehormatan Inter karena memiliki pandangan yang sangat berbeda dengan Thohir soal mengelola manajemen klub. Mundurnya Moratti diikuti anaknya, Angelomario (wakil presiden), dan juga beberapa anggota direksi lainnya yaitu Rinaldo Ghelfi dan Alberto Manzonetto. Meski mundur, Moratti tetap memegang saham Inter sebesar 29.5 persen.
Advertisement