Liputan6.com, Jakarta - Persebaya Surabaya gagal menembus babak semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014 usai bermain imbang 3-3 dengan Mitra Kukar di laga pamungkas fase grup L, Kamis (30/10/2014).
Menurut pelatih Rahmad Darmawan, hal ini tidak lepas dari minimnya persiapan timnya jelang mengarungi babak delapan besar ISL. "Memang usai penyisihan wilayah, persiapan kami untuk babak delapan besar tidak matang," ujar RD pada Liputan6.com, Jumat (31/10/2014).
"Ada beberapa pemain yang mengikuti Asian Games, lalu masuk ke Timnas senior, dan beberapa pemain U-21 yang ikut kompetisi di Jakabaring," sambung pelatih asal Lampung itu.
Advertisement
Banyaknya pemain yang absen membuat tim Bajul Ijo harus rela berlatih dengan pemain seadanya. Keadaan diperparah dengan adanya beberapa pemain yang cedera selepas membela Timnas.
"Kami latihan hanya dengan delapan pemain, itu pun terdiri dari tiga penjaga gawang, jadi kami hanya memiliki lima pemain yang dapat berlatih bersama."Â
"Lalu selain persiapan yang sangat mepet, sekitar dua hingga tiga minggu ini, beberapa pemain yang pulang dari ajang-ajang lain mengalami cedera."
*Baca bagian ke-2 untuk faktor lain penyebab gagalnya Persebaya ke semifinal*
Pihak wasit dan Mitra Kukar
Pada laga pamungkas menghadapi Mitra Kukar, Persebaya harus bertandang ke markas tim Naga Mekes di Tenggarong. Menurut RD, timnya tidak merasa dirugikan meski bermain di kandang lawan. Pertandingan itu berakhir imbang 3-3.
Sedangkan, di pertandingan lainnya, Pelita Bandung Raya (PBR) ternyata mampu memetik kemenangan 2-1 atas PBR."Semua masih dalam tahap wajar. Ya meski wasit 55/45, tapi kami rasa itu masih wajar, karena tidak terlalu kelihatan."
"Selebihnya tekanan-tekanan suporter tuan rumah juga masih dalam tahap normal, sewajarnya seorang suporter."
Advertisement