Sukses

Arema Terkecoh Semifinal Dipindahkan ke Jakabaring

Arema Cronus sudah berangkat ke Jakarta usai pertandingan melawan Semen Padang di babak 8 besar ISL.

Liputan6.com, Malang: Manajemen Arema Cronus menyayangkan pemindahan tempat pertandingan semi-final Indonesia Super League (ISL) 2014 dari Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

PT Liga Indonesia telah menetapkan laga semi-final ISL 2014 digelar di Palembang, Selasa (4/11). Sedangkan laga final tetap akan digelar di Jakarta selang tiga hari kemudian. Arema merasa terkecoh karena venue semifinal tiba-tiba dipindahkan.

Media officer Arema Sudarmaji mengatakan, ia tidak tahu alasan PT Liga memindahkan lokasi laga semi-final. Berdasarkan surat yang diterima hari ini, PT Liga hanya menyebutkan pemindahan tempat pertandingan diputuskan setelah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya.

Sudarmaji menyayangkan pemindahan itu, mengingat Arema sudah berada di Jakarta. Usai melakoni laga melawan Semen Padang, penggawa Singo Edan langsung diboyong ke Jakarta untuk mempersiapkan diri menghadapi laga semi-final melawan Persib Bandung.

“Kami sudah menerima surat pemindahan venue semi-final dari PT Liga Jumat siang. Kami menyayangkan perubahan mendadak ini. Apalagi Arema sudah berada di Jakarta,” ujar Sudarmaji seperti dikutip Goal.com. (Bersambung ke page 2: Siap Tempur)

2 dari 2 halaman

Siap Tempur

Kendati demikian, Sudarmaji menegaskan, Arema sudah siap bertarung melawan Persib, sekalipun laga dipindahkan ke Palembang.

“Pada intinya, kami tidak masalah bermain di mana saja. Tim akan akan berangkat ke Palembang hari Minggu, supaya bisa mencoba lapangan Stadion Jakabaring,” tegas Sudarmaji.

Duel lawan Persib bakal berlangsung alot. Berdasarkan head to head, Persib masih unggul dibandingkan Arema Cronus. Musim ini, dari 2 kali pertemuan, Persib juga tidak terkalahkan dari Arema Cronus.

Baca Juga:

Foto Hancurnya Rumah Balotelli Gara-gara Petasan Beredar

Jelang Derby Manchester, Setan Merah Dapat Kabar Baik

3 Laga Kontroversial Arema yang Diduga Dibantu Wasit