Sukses

Rapor Merah Buat 3 Pelatih Top Indonesia Ini Letakkan Jabatan

Rahmad Darmawan menjadi korban terakhir, siapa menyusul?

Liputan6.com, Keganasan Indonesia Super League (ISL) kembali memakan korban. Pelatih yang dianggap gagal memberikan sentuhan terbaik didepak manajemen. Nama besar sang pelatih tidak memberikan jaminan, aman tetap duduk di kursi pelatih.

Terakhir, pelatih kondang Rahmad Darmawan mengakhiri kerja sama bersama Persebaya Surabaya. Bajul Ijo berpisah dengan RD karena sudah tidak sejalan dengan visi tim untuk musim depan. Selain Rahmad ternyata masih terdapat dua pelatih top Indonesia yang harus meninggalkan kursi pelatih.

Dari sumber yang dikumpulkna Liputan6.com sepanjang musim ini setidaknya terdapat tiga pelatih papan atas yang berguguran karena kerasnya kompetisi.

Berikut daftar tiga pelatih itu

2 dari 4 halaman

Benny Dollo

Kendati mampu mengangkat prestasi Persija, pelatih Benny Dollo ternyata harus meninggalkan Macan Kemayoran. Untuk kedua kali pelatih yang tidak terkanal tegas itu meletakkan jabatan pelatih Persija Jakarta. Bendol pertama kali menangani Persija musim 2009-2010.

Selepas meninggalkan Persija, pelatih asal Manado itu tidak terlalu lama menganggur. Benny langsung ditunjuk pelatih Sriwijaya FC menggantikan posisi Subangkit.

Selanjutnya>>

3 dari 4 halaman

Mundari Karya

Gagal mengangangkat performa Persisam Putera Samarinda, Mundari Karya harus mengakhiri tugasnya lebih cepat. Mundari dipecat ketika musim kompetisi baru memasuki putaran pertama. Persisam yang terus berkutat dibawah membuat mantan pelatih PSPS Pekanbaru itu menyerahkan tongkat estafet pelatih ke tangan Nilmaizar.

Selanjutnya>>

4 dari 4 halaman

Rahmad Darmawan

Pelatih kondang Indonesia, Rahmad Darmawan resmi meninggalkan Persebaya Surabaya. Perbedaan visi dengan manajamen menjadi alasan RD dan Bajul Ijo 'bercerai'.

Keputusan manajemen tim memecat Rahmad diduga karena sang pelatih gagal membawa Persebaya menembus babak 4 besar ISL musim ini. Tapi spekulasi itu langsung dibantah pelatih yang biasa disapa RD itu.

"Kami sama-sama sepakat tidak melanjutkan kontrak. Jadi tidak ada istilah memecat dan dipecat," ungkap mantan pelatih Timnas U-23 Indonesia itu ketika dihubungi Liputan6.com.