Liputan6.com, Hanoi - Timnas Indonesia selamat dari kekalahan di pertandingan pertama menghadapi Vietnam di babak penyisihan grup A Piala AFF 2014 yang berlangsung di My Dinh National Stadium, Sabtu (22/11/2014). Indonesia bermain imbang 2-2.
Samsul Arif menjadi penyelamat Indonesia melalui gol yang dicetaknya di menit akhir pertandingan. Pemain Arema itu pun mengaku sudah punya firasat bakal mencetak gol. Pelatih Alferd Riedl mengaku puas atas performa yang ditunjukkan tim di pertandingan perdana ini.
Kendati demikian, Indonesia masih menyisakan pekerjaan rumah menghadapi 2 pertandingan sisa. Pasalnya, bila masalah itu kembali muncul ketika melawan Filipina dan Laos, bukan tidak mungkin peluang tim untuk melaju ke babak berikutnya sulit.
Berikut pekerjaan rumah yang mesti dibenahi Indonesia di babak penyisihan grup A Piala AFF 2014 dikumpulkan Liputan6.com dari pelatih dan pemain Timnas Indonesia:
Fisik
Pelatih Alferd Riedl mengakui fisik menjadi masalah utama yang dihadapi pemain. Sisa-sisa kompetisi masih terasa bagi sejumlah pemain, terutama pemain Arema Cronus dan Persib Bandung yang mendominasi Timnas.
“Fisik menjadi masalah buat kami. Ini menjadi masalah mendasar buat kami. Banyak pemain kami yang mengalami kelelahan setelah kompetisi selesai. Kami akan perbaiki di latihan nanti,” ujar pelatih Alferd Riedl setelah pertandingan.
“Pemain kami kesulitan berlari mengejar lawan dan beberapa kali bola lepas. Ini karena masalah fisik. Saya akui, fisik lawan lebih bagus dari kami di pertandingan ini,” sambung pelatih asal Austria itu.
Gugup
Kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga menyatakan, tim sempat gugup di menit –menit awal. Meski Indonesia akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2, panik dan grogi ketika tim diserang tidak boleh terjadi lagi di pertandingan kedua dan ketiga.
Saya sempat gugup. Tapi itu menjadi hal wajar karena di pertandingan pertama. Semua pemain juga merasakan hal itu," kata kiper Arema Cronus tersebut itu selepas pertandingan.
“Selalu sulit menghadapi pertandingan perdana apalagi yang lawan kami tuan rumah. Paling tidak ada pressure tersendiri. Tapi kami bersyukur bisa mengatasi hal ini,” ujar bek Zulkifli Syukur.
Jangan mengandalkan keberuntungan
Indonesia sempat kebobolan dua gol dalam pertandingan itu. Namun, mereka mampu membalasnya. Barisan belakang yang gampang kecolongan melalui bola-bola crossing sejatinya menjadi pekerjaan rumah bagi Riedl di pertandingan kedua dan ketiga nanti.
Riedl pun menilai, faktor keberuntungan sangat kental bagi hasil imbang itu. Gol pertama Indonesia dicetak Zamrun setelah lolos dari sergapan pemain belakang yang melakukan blunder, sedangkan gol kedua tercipta karena lemahnya antisipasi kiper membaca pergerakan bola.
“Selalu ada faktor itu, dalam setiap hal. Kami bisa mengreasikan dua gol itu karena keberuntungan.”
Antisipasi umpan lambung
Penyerang Timnas Indonesia, Sergio Van Dijk mengaku kesalahan atas gol pertama Vietnam. Van Dijk salah membuang bola yang jatuh ke kaki pemain Vietnam.
Sangat sulit menahan bola lambung corner-kick Vietnam yang tinggi. Saya mencoba menyapu bola dari kotak penalti tetapi salah dan bola jatuh ke kaki lawan," ungkap eks bomber Persib Bandung tersebut.
Baca Juga:
Advertisement
Full Time: Samsul Arif Selamatkan Indonesia dari Kekalahan