Liputan6.com, Liverpool - Penyerang Liverpool, Mario Balotelli, belum mampu menunjukkan ketajamannya sejak bergabung musim 2014/2015. Namun sang manajer, Brendan Rodgers, tetap memasangnya di lini depan The Reds. Kenapa?
Tentu banyak pertanyaan muncul mengingat The Reds masih memiliki amunisi lainnya yang dapat mengisi lini serang seperti, Fabio Borini, Lazar Markovic, hingga penyerang muda, Samed Yesil. Akan tetapi Super Mario tetap menjadi yang utama.
"Mulai tumbuh rasa frustrasi di Liverpool. Tidak peduli seberapa buruknya Balotelli bermain, ia akan masuk dalam tim," ujar sebuah sumber seperti dilansir Mirror (23/11).
"Ini seperti upaya manajer untuk membiarkannya bermain hingga mencetak gol."
Aroma pilih kasih
Penyerang Timnas Italia itu bergabung dengan The Reds usai diboyong dari AC Milan seharga 20 juta euro atau setara Rp 300 miliar. Namun ia belum mencetak satu gol pun di Liga Inggris sejauh ini dan hanya mencetak satu gol di Piala Liga, serta satu gol di Liga Champions.
Rodgers juga kerap mendukung mantan penyerang Manchester City ini untuk tetap menampilkan performa terbaiknya. Padahal Balotelli sendiri adalah pemain yang kerap berulah di dalam maupun di luar lapangan.
Kejadian ini sama seperti saat Balotelli dilatih Roberto Mancini. Mancini sempat memberi kepercayaan penuh bagi Balotelli saat bekerja sama di City. Bahkan Mancini sempat dicap sebagai pelatih yang pilih kasih akibat perlakuannya pada Balotelli.
Advertisement