Liputan6.com, Hanoi - Mantan manajer Timnas Indonesia, Andi Darussalam mengelus dada menyusul kekalahan Timnas Indonesia dari Filipina dengan skor telak 0-4 di partai kedua babak penyisihan grup AFF 2014. Dia tidak bisa menerim hasil memalukan itu.
Untuk pertama kali sejak tahun 1958, Indonesia menelan kekalahan dari Filipina. Indonesia menganggung malu dalam pertandingan di My Dinh Stadium, Hanoi, Selasa 25 November 2014 di partai kedua babak penyisihan grup Piala AFF 2014.
"Sakitnya tuh di sini," kata pria asal Makassar itu sambil menunjuk ulu hati.
Andi tidak habis pikir, Indonesia tidak memberikan perlawanan sama sekali dalam pertandingan itu.
"Kita boleh kalah, tapi tidak dengan cara seperti ini. Tim tidak menunjukkan perlawanan. Ini sangat memalukan. Apa yang sebenarnya terjadi?," ketus pria yang akrab dipanggil ADS itu.
Mengenai pembelaan pelatih Alfred Riedl terkait padatnya jadwal kompetisi berpengaruh besar dengan hasil buruk melawan Vietnam, Andi menilai seharusnya Riedl paham konsekuensinya kompetisi sangat panjang dan sulit melakukan persiapan secara optimal.
"Kalau memang tidak sanggup kenapa dia menerima. Padahal, Riedl tahu risikonya," Andi melanjutkan.
"Saya juga melihat Riedl ragu dalam menentukan pemain yang dibawa ke Piala AFF 2014 ini. Berbeda dibanding empat tahun lalu. Dia mantap memilih pemain."
Kekalahan telak 0-4 Indonesia dari Filipina membuat peluang Firman Utina dan kawan-kawan menipis untuk melaju ke babak semifinal Piala AFF 2014. Indonesia kini menempati peringkat tiga di atas Laos yang masih menjadi juru kunic grup A.
Â
Baca Juga:
Advertisement
"MU Tetap Lebih Baik dari Manchester City"