Kemenangan Fiorentina atas Palermo di Renzo Barbera , Minggu (26/10) atau Senin dinihari—WIB, menyisakan cerita tersendiri. Karena mencetak gol dengan tangannya pada patai yang berkesudahan 3-1 (2-0) untuk Fiorentina, Alberto Giladino dijatuhi hukuman skorsing dua pertandingan.
Gilardino membuka keunggulan Fiorentina saat pertandingan memasuki menit ke-20. Dari tayangan ulang bola hasil umpan Mario Santana dilesakkan dengan tangan tapi wasit Emidio Morganti mengesahkan gol tersebut. Tukang gedor Gli Azzurri itu mendapat dorongan dari defender Palermo, Hernan Delliofiore, yang sebagian kalangan mengklaim hadiah penalti pantas diberikan buat La Viola.
Yang pasti seusai pertandingan Presiden Rosanero, Maurizio Zamparini berang. “Kami meminta Komite Disiplin (Lega Calcio) menggunakan rekaman pertandingan. Dia (Gilardino) pantas dijatuhi hukuman (skorsing) untuk lima pertandingan,” sergah Zamparini yang semakin sewot karena Gilardino merayakan gol tersebut dengan antusias, seperti yang dikutip Goal.
Benar saja, komite disiplin (komdis) dari pihak yang berwenang menggunakan rekaman pertandingan, meski tidak menjatuhkan sanksi seberat yang diinginkan Zamparini. Walau gol tidak bisa dianulir, komdis menganggap Gilardino telah bertindak tidak sportif menjebol gawang lawan dengan cara ilegal. Rekaman yang digunakan sebagai bahan bukti tidak hanya satu, melainkan dari tiga stasiun televisi setempat.
Maklumat komdis berbunyi: “Handball itu disengaja, dengan maksud dan tidak ada pengaruhnya atau dikondisikan akibat Dellafiore yang memegangi dirinya sebelumnya. Tindakan Gilardino merupakan aksi tidak sportif yang serius.”
Sanksi tersebut bisa menjadi preseden tersendiri bagi persepakbolaan Italia ke depannya. Pastinya, pelatih Fiorentina, Cesare Prandelli sudah harus berhitung karena Gilardino tidak akan memperkuat tim asuhannya yang pada Rabu (30/10) dijadwalkan menjamu Inter Milan. Sampai saat ini belum jelas reaksi dari Fiorentina. Mengajukan banding atau tidak?
Gilardino membuka keunggulan Fiorentina saat pertandingan memasuki menit ke-20. Dari tayangan ulang bola hasil umpan Mario Santana dilesakkan dengan tangan tapi wasit Emidio Morganti mengesahkan gol tersebut. Tukang gedor Gli Azzurri itu mendapat dorongan dari defender Palermo, Hernan Delliofiore, yang sebagian kalangan mengklaim hadiah penalti pantas diberikan buat La Viola.
Yang pasti seusai pertandingan Presiden Rosanero, Maurizio Zamparini berang. “Kami meminta Komite Disiplin (Lega Calcio) menggunakan rekaman pertandingan. Dia (Gilardino) pantas dijatuhi hukuman (skorsing) untuk lima pertandingan,” sergah Zamparini yang semakin sewot karena Gilardino merayakan gol tersebut dengan antusias, seperti yang dikutip Goal.
Benar saja, komite disiplin (komdis) dari pihak yang berwenang menggunakan rekaman pertandingan, meski tidak menjatuhkan sanksi seberat yang diinginkan Zamparini. Walau gol tidak bisa dianulir, komdis menganggap Gilardino telah bertindak tidak sportif menjebol gawang lawan dengan cara ilegal. Rekaman yang digunakan sebagai bahan bukti tidak hanya satu, melainkan dari tiga stasiun televisi setempat.
Maklumat komdis berbunyi: “Handball itu disengaja, dengan maksud dan tidak ada pengaruhnya atau dikondisikan akibat Dellafiore yang memegangi dirinya sebelumnya. Tindakan Gilardino merupakan aksi tidak sportif yang serius.”
Sanksi tersebut bisa menjadi preseden tersendiri bagi persepakbolaan Italia ke depannya. Pastinya, pelatih Fiorentina, Cesare Prandelli sudah harus berhitung karena Gilardino tidak akan memperkuat tim asuhannya yang pada Rabu (30/10) dijadwalkan menjamu Inter Milan. Sampai saat ini belum jelas reaksi dari Fiorentina. Mengajukan banding atau tidak?