Sukses

Trauma "Sepakbola Gajah", PSSI Gandeng Polisi dan Interpol

PSSI tengah dihujani berbagai kritikan hingga wacana pembubaran.

Liputan6.com, Jakarta - Pasca tragedi "sepakbola gajah" di Divisi Utama, PSSI lebih serius dalam memerangi perjudian dan match fixing. Tidak tanggung-tanggung, PSSI langsung bekerja sama dengan pihak kepolisian dan interpol untuk memberantas tindakan curang ini.

Skandal pengaturan skor kembali terkuak menyusul insiden sepakbola antara PSS Sleman vs PSIS  Semarang beberapa waktu lalu. Lima gol yang tercipta dalam  pertandingan itu tercipta melalui gol bunuh diri. Kedua kubu bermain sabun sama-sama ingin mengalah agar menjadi runner-up grup demi menghindari Borneo FC di babak semifinal Divisi Utama.

Ketua Umum PSSI, Johar Arifin, menyebut, PSSI sangat fokus memerangi perjudian dalam sepak bola."Mulai dari Ketum hingga anggota komite semuanya sudah menandatangani pakta integritas," tegas Djohar di Hotel Parklane, Jakarta, Minggu (7/12/2014) malam.

Namun mantan staff ahli Kementrian Pemuda dan Olahraga itu menyadari, PSSI tidak bisa sepenuhnya menjangkau praktik perjudian. PSSI memiliki keterbatasan, hanya mampu menghukum pelaku, bukan bandar judi atau oknum di luar sepakbola. Untuk menyentuh judi sepakbola PSSI menggaet Kepolisian Republik Indonesia (Polri).  

Menurut Djohar, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar akan memimpin tim integritas membantu PSSI memerangi bandar jud. 

"Selain itu PSSI juga bekerja sama dengan interpol. Ini ditujukan untuk memerangi pihak-pihak di luar Indonesia. Karena di London, ternyata sepak bola kita juga dijadikan lahan perjudian."

2 dari 2 halaman

Wacana pembubaran

Terkait wacana pembubaran PSSI menyusul hasil buruk yang didapatkan timnas mulai kelompok umur dan senior, Djohar mengungkapkan, tidak ada alasan membubarkan institusi pimpinannya."PSSI sudah pada jalur yang tepat," kata Djohar.

Di mata Djohar, kendati timnas belum mampu berprestasi,  hal itu tidak bisa dijadikan patokan, PSSI gagal mewujudkan harapan masyarakat. "Semua level timnas telah seriu," katanya.

"PSSI sudah menyiapkan dana besar dan fasilitas untuk keperluan Timnas, jadi tidak ada yang namanya PSSI santai atau tidak peduli dengan Timnas. Jadi jangan sampai hanya karena kegagalan Timnas,  PSSI langsung mau dibekukan, ini konyol," dia menambahkan.