Sukses

Cerita Duo Anyar Persija: Kepo Soal "Macan Kemayoran"

Vunk dan Kabayev rela jogging tengah hari bolong agar cepat beradaptasi dengan cuaca di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Antusias dan ingin tahu semua hal. Kesan itulah yang muncul dari dua rekrutan anyar Persija Jakarta Martin Vunk dan Yevgeni Kabayev selama perjalanan berangkat dan pulang dari kantor Liputan 6.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Rabu (10/12).

Sepanjang perjalanan bolak-balik itu, Vunk paling cerewet dibandingkan Kabayev. Kontras dengan Kabayev yang tidak bisa bahasa Inggris, Vunk justru fasih berbicara menggunakan bahasa internasional tersebut.

Saat bicara kompetisi di Tanah Air, Vunk pun tampak antusias. Bahkan, pemain timnas Estonia itu tahu lumayan banyak soal Persija, terutama soal ikon “Macan Kemayoran” Bambang Pamungkas, Greg Nwokolo, pelatih Rahmad Darmawan hingga sosok Fabiano Beltrame yang memilih hengkang ke Arema Cronus, beberapa waktu lalu.

“Saya tahu sedikit soal Greg. Saya dengar dia pemain yang mempunyai kecepatan. Begitu pula dengan Bambang, pemain yang jadi idola di sini. Tapi, apa alasan Fabiano justru memilih hengkang? Lalu siapa saja pemain yang sudah datang ke Persija ?," ujarnya.

2 dari 3 halaman

Lari Tengah Hari Bolong

“Namun, teman di sebelah saya ini (Kabayev) tidak akan kalah dari Bambang dan Greg. Asalkan dapat dukungan penuh dia bisa cetak banyak gol,” kata Vunk sembari menunjuk Kabayev yang disambut dengan tatapan bingung dari top skor Liga Estonia musim lalu itu.

Setelah dijelaskan oleh Vunk menggunakan bahasa Rusia, Kabayev langsung tersenyum dan ikut berkomentar.  “Dia bilang akan memberikan yang terbaik dan ingin mencetak banyak gol. Tapi, ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan cuaca di sini,” kata Vunk menerjemahkan komentar Kabayev.

Sadar akan cuaca yang berbeda antara Indonesia dan Estonia, Vunk dan Kabayev punya agenda rutin sejak beberapa hari terakhir. Uniknya, kedua pemain ini nekat jogging  di tengah hari bolong alias tepat pukul 12.00 WIB. Hal ini dilakukan Vunk dan Kabayev agar bisa secepatnya beradaptasi dengan panasnya cuaca di Jakarta.

“Sejak beberapa hari ini kami rutin berlari tepat pukul 12.00 WIB. Cuacanya panas sekali tapi hanya itu cara agar kami berdua bisa cepat beradaptasi. Jadi, begitu latihan resmi Persija dimulai 15 Desember nanti kami sudah siap,” ucap Vunk.

“Saya pribadi menerima Persija karena ingin bermain di cuaca yang lebih hangat. Bermain sepak bola di cuaca dingin bisa bikin gampang cedera. Selain itu, saya dan Kabayev tentu ingin membawa Persija meraih prestasi,” ia menambahkan saat mobil yang membawa kami tiba di kantor Liputan6.com.

3 dari 3 halaman

Otodidak Belajar Bahasa Indonesia

Seusai sesi wawancara eksklusif beres, dalam perjalanan pulang ke apartemen Kabayev dan Vunk, Liputan6.com dibuat terkejut. Di sebelah Kabayev yang asyik mendengkur karena kelelahan, Vunk tiba-tiba berbicara menggunakan bahasa Indonesia di sela-sela perbincangan.

“Perkenalkan nama saya Martin Vunk. Usia saya 30 tahun,” ucap pemain yang mengoleksi 63 caps bersama timnas Estonia seraya tersenyum.

Soal kemampuannya bicara bahasa Indonesia, Vunk mengaku tidak belajar dari siapapun termasuk dengan sang agen, Ratna Mustika. “Saya tidak ngobrol dengan orang, cukup lewat internet saja saya belajar,” tukas pemain yang bertekad ingin secepatnya fasih menggunakan bahasa Indonesia ini.

Baca juga

EKSKLUSIF: Cerita Duo Bintang Anyar Persija Kepada Liputan6.com

5 Fakta Menarik Kabayev dan Vunk, 2 Pemain Anyar Persija

Striker Anyar Persija: Saya Ingin Terkenal di Indonesia!