Sukses

Jakmania Sebut FDSI Tak Wakili Suporter

Jakmania menilai suporter sebenarnya mendukung klub di lapangan, bukan di dunia maya.

Liputan6.com, Jakarta Polemik soal pembekuan PSSI yang salah satunya diapungkan Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) membuat Ketua Umum Jakmania, Lariko Ranggamone buka suara. Dia meminta FDSI tidak mengatasnamakan suporter sepak bola Indonesia.

Dikatakannya, FDSI hanya berkutat di dunia maya tidak seperti suporter sebenarnya yang benar-benar memberikan dukungan di lapangan.

"Janganlah mengatasnamakan suporter Indonesia hanya untuk membawa kepentingan pihak tertentu," kata Lariko kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Lariko berharap suporter sepak bola Indonesia yang asli tidak terpancing dengan isu-isu yang bersifat provokatif dari FDSI. "Jangan sampai kita dimanfaatkan FDSI untuk kepentingan pihak tertentu saja. Kita sudah punya pengalaman di masa lalu saat terjadinya dualisme PSSI dan adanya Liga Prima Indonesia (LPI)," ujar Lariko.

"Tidak hanya untuk Jakmania, saya juga berharap suporter lainnya tidak terpancing. Janganlah kita mudah dimanfaatkan oleh pihak tertentu demi kepentingan mereka," lanjut Lariko.

Lanjut ke halaman berikutnya----->

2 dari 2 halaman

Jangan Tergoda

Belakangan, kiprah FDSI mulai gencar lagi. FDSI diantaranya memenangkan gugatan terhadap PSSI terkait status PSSI sebagai badan publik. FDSI pun kini mewancanakan soal pembekuan PSSI sehingga membuat Kemenpora turut membuat tim 9.

Lariko pun menduga ada misi lain dibalik isu pembekuan PSSI yang digulirkan FDSI. "Saya minta teman-teman mencermatinya, jangan mudah tergoda," ujarnya.

Dia sendiri tidak setuju dengan desakan pembekuan PSSI. Menurutnya Menpora harus hati-hati mencermati persoalan ini. "Jangan hanya mendengarkan satu pihak saja. Harus dicermati baik-baik, bisa saja desakan pembekuan itu hanya untuk kepentingan pihak tertentu saja," kata Lariko.

Pada beberapa kesempatan sebelumnya, Ketua FDSI, Helmy Atmaja memang selalu menyebutkan jika mereka mewakili suporter Indonesia."Jangan anggap kami ini musuh. Kami ini suporter. Sama-sama mencintai sepak bola. Kami hanya meminta informasi," ujar Helmi kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Selanjutnya: Jangan Tergoda