Sukses

6 Kekalahan Memalukan Real Madrid

Real Madrid tidak selalu sempurna seperti yang mereka pertontonkan sekarang.

Liputan6.com, Jakarta: Real Madrid kini menjelma menjadi salah satu tim yang paling ditakuti di daratan Eropa. Gelar juara Liga Champions 2013/14 menjadi bukti bagaimana kuatnya "Los Blancos" di kancah Eropa.

Berkat kemenangan 4-1 atas Atletico Madrid di final Liga Champions musim lalu, Madrid berhasil mengukuhkan prestasi La Decima alias gelar juara Eropa sebanyak 10 kali. Prestasi mengagumkan dan prestisius! Milan yang berada di posisi dua dengan 7 gelar Liga Champions belum jelas kapan bisa menyamai prestasi itu.

Meski demikian, Madrid bukan tanpa cacat. Di sepanjang sejarahnya, utamanya di Era Galacticos semasa presiden Ramon Calderon dan Florentino Perez, Madrid pernah mengalami kekalahan yang memalukan.

Paling banyak tentu kekalahan dari rival abadi Barcelona, tapi ada juga klub lain yang mencoreng citra Madrid yang kemilau tersebut.Jelang duel Real Madrid vs San Lorenzo di Maroko hari Minggu nanti, ada baiknya dilihat beberapa kegagalan yang pernah dialami Madrid.

Apa saja kekalahan yang memalukan itu? Berikut Liputan6.com mencoba untuk merangkumnya:

2 dari 7 halaman

19 April 1989: AC Milan 5-0 Real Madrid

19 April 1989: AC Milan 5-0 Real Madrid

Tak ada yang menyangka jika Real Madrid yang di era itu sedang mendominasi Liga Spanyol takluk dengan skor besar oleh Milan di San Siro. Disaksikan sekitar 73 ribu penonton, fans Milan saat itu menjadi saksi bagaimana hebatnya Frank Rijkaard dan kawan-kawan saat itu. Di leg kedua semifinal Piala Champions, Milan gulung Madrid 5-0.

Milan pun lolos ke final dengan agregat 6-1 karena di leg pertama bermain 1-1. Uniknya, pelatih Madrid sekarang Carlo Ancelotti menjadi pembuka gol di menit ke-18. Lalu Frank Rijkaard di menit ke-25 dan Ruud Gullit di menit ke-45.

Marco van Basten menambah penderitaan Madrid lewat golnya di menit ke-49. Pesta gol Milan diakhiri lewat gol Roberto Donadoni di menit ke-59. Saat itu memang sedang jaya-jayanya trio Belanda di Milan.

">

3 dari 7 halaman

19 November 2005: Real Madrid 0-3 Barcelona

19 November 2005: Real Madrid 0-3 Barcelona

Inilah momen dimana Real Madrid era Galacticos mendapatkan ujian yang sesungguhnya dari Barcelona. Madrid yang diperkuat Zidane, David Beckham, Roberto Carlos dan Ronaldo seakan tak berkutik menghadapi permainan apik Barcelona yang diarsiteki Frank Rijkaard.

Baru 14 menit berjalan, Samuel Eto'o membuka keunggulan Barcelona lewat golnya. Usai jeda, giliran Ronaldinho yang tunjukkan magis. Dia mencetak 2 gol di menit ke-58 dan 77. Saat itu, serentak fans Madrid memberikan aplaus untuk Ronaldinho. Barcelona jadi juara di musim 2005/06.

">

4 dari 7 halaman

10 Maret 2009: Liverpool 4-0 Real Madrid

10 Maret 2009: Liverpool 4-0 Real Madrid

Real Madrid seakan menganggap enteng Liverpool pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2008/09. Meski kalah 0-1 di Bernabeu, Madrid yang dibesut Juande Ramos masih tetap sombong menghadapi Liverpool di Anfield. Ternyata, "Los Blancos" malah hancur lebur di Anfield. Liverpool hajar Real Madrid 4 gol tanpa balas.

Fernando Torres membuka gol di menit ke-16. Dilanjutkan oleh Steven Gerrard yang mencetak dua gol di menit ke-28 dan 47. Dossena akhiri pesta Liverpool lewat golnya di menit ke-88. Madrid yang kala itu diperkuat dua bintang Belanda Arjen Robben dan Wesley Sneijder harus tertunduk malu dan lupakan Liga Champions.

">

5 dari 7 halaman

2 Mei 2009: Real Madrid 2-6 Barcelona

2 Mei 2009: Real Madrid 2-6 Barcelona

Mungkin tak pernah terbayangkan oleh pemain Barcelona jika mereka bisa berpesta gol di Bernabeu. Tak tanggung-tanggung, Barcelona membenamkan Madrid 6-2 di musim 2009/10 saat Josep Guardiola membesut "El Barca" untuk tahun ke duanya.

Awalnya, tak ada tanda-tanda Madrid bakal hancur di kandang sendiri. Gonzalo Higuain malah mencetak gol terlebih dahulu untuk Madrid di menit ke-14. Namun setelah itu, keran gol Madrid seakan macet.

Barcelona  menggelontorkan tiga gol balasan lewat Thiery Henry (18), Puyol (20) dan Lionel Messi (36) di babak pertama. Madrid bangkit saat Sergio Ramos cetak gol di menit ke-56. Rupanya itu menjadi gol terakhir Madrid. Karena Barcelona kembali gelontorkan tiga gol lewat Henry (59), Messi (75) dan Pique (83).

">

6 dari 7 halaman

27 Oktober 2009: Alcorcon 4-0 Madrid

27 Oktober 2009: Alcorcon 4-0 Madrid

Inilah coreng yang cukup besar di wajah Madrid. Maka itu, kekalahan ini dikenal sebagai alcorconazo sebuah petaka yang terjadi babak 16 besar Piala Raja musim 2009/10. Madrid yang ditukangi Manuel Pellegrini seakan sudah tersingkir saat kalah 0-4 dari Alcorcon, klub segunda B (divisi tiga).

Sulit dipahami, pemain sekaliber Jerzy Dudek, Ruud van Nistelrooy, Karim Benzema dan Raul sama sekali tak berkutik menghadapi tim divisi tiga. Buruknya, Madrid gagal membalas di leg kedua 16 besar Piala Raja.

"Los Blancos" hanya menang 1-0 saat itu di Bernabeu. Ini mungkin salah satu kekalahan paling memalukan yang sulit dilupakan Madrid.

">

7 dari 7 halaman

29 November 2010: Barcelona 5-0 Madrid

29 November 2010: Barcelona 5-0 Madrid

Setahun berikutnya, Barcelona membantai Madrid di Camp Nou. Barcelona membantai Madrid 5-0 dimana "Los Blancos" saat itu baru ditangani Jose Mourinho. Tak berkutik dan frustasi, itu barangkali gambaran yang tepat untuk menggambarkan Madrid saat itu.

Xavi membuka keunggulan Barcelona di menit ke-10. Pedro menggandakan keunggulan di menit ke-18. Skor 2-0 hingga babak pertama berakhir. Lewat permainan tiki-taka  yang khas Barcelona tambah gol lewat David Villa (55 dan 58) serta Jeffren di menit ke-90.

Pertandingan sempat diwarnai keributan saat Sergio Ramos mengkasari Lionel Messi. Carles Puyol yang mencoba berikan kritik malah didorong Ramos hingga terjatuh. Wasit pun mengusir keluar Ramos saat itu. Mourinho pun menyebut kekalahan itu sebagai kekalahan terburuk dalam sejarah.

Â