Liputan6.com, Palembang - Ada enam nomor pertandingan yang digelar di cabang olahraga (cabor) Pentanque di laga Asean University Games (AUG) 2014. Namun hingga kini, tim Indonesia hanya mampu meraih dua medali yaitu satu medali emas dan satu medali perak.
Dua medali yang diperoleh tersebut yaitu dari nomor women’s single yang dimenangkan oleh Annisa Alfath dan men’s double yang disumbangkan oleh Hadi Aulia Rahman dan Wahyu Kurniawan.
Pada men’s double, kedua atlit yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini harus mengakui kelincahan tim Thailand yang diperkuat oleh Badin Pomtuen dan Wudtikora. Ini terlihat di awal pertandingan, tim Thailand mampu melempar bola pentanque tepat ke sasaran. Alhasil, Thailand sukses kembali mengantongi medali Emas, Indonesia memperoleh medali perak dan peringkat ketiga diraih oleh para atlit Laos.
Advertisement
Ketajaman pemetaan sasaran yang dimiliki tim Thailand memang diakui oleh Wahyu Kurniawan. Karena, tidak hanya di laga AUG 2014 saja bendera Thailand bisa berkibar atas kemenangannya. Di beberapa even internasional sebelumnya, Badin Pomtuen dan Wudtikora juga merajai cabor ini.
“Thailand memang lawan terberat kita, setiap even selalu juara,” katanya kepada Liputan6.com, di venue Pantenque komplek Jakabaring Sport Centre (JSC) Palembang, Jumat (19/12/2014).
Target untuk cabor ini, ungkapnya, diharapkan bisa mendapatkan dua medali emas. Peluang kemenangan ini bisa terealisasi, jika besok (20/12/2014), Indonesia bisa menang di satu nomor pertandingan yaitu Mixed’s Double. Pertandingan terakhir ini akan diperkuat oleh Edo Pranata dan Dwie Anggraini dari tim Indonesia.
Ditambahkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumsel, Saydina Ali, menang kalah tidak menjadi prioritas, asalkan para atlit muda Indonesia bisa bermain sportif.
“Tidak masalah, yang penting mereka bermain jujur dan sportif. Itu yang terpenting. Tapi kita harapkan para atlit bisa bermain maksimal dan menunjukkan yang terbaik,” ucapnya.