Liputan6.com, Zurich - FIFA akhirnya bersedia untuk merilis dokumen lengkap Michael Garcia yang berisi dugaan korupsi pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. Namun FIFA menegaskan perilisan dokumen itu takkan mengubah keputusan yang menjadikan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah.
Sebelumnya FIFA hanya merilis rangkuman laporan Garcia hanya dalam 42 halaman dari 430 halaman yang ada. Sehingga Garcia yang bertindak sebagai investigator merasa kecewa dan menganggap FIFA tidak serius mengungkap fakta yang ada.
"Kami selalu percaya kalau kebenaran harus selalu diketahui. Itu sebabnya kami membuat komite etik independen untuk menyelidiki masalah ini," kata Presiden FIFA Sepp Blatter terkait keputusannya merilis lengkap dokumen Garcia seperti dilansir BBC.
"FIFA tidak ingin melanggar peraturan organisasi. Investigasi ini untuk mencegah orang-orang berbicara buruk di masa depan," ujarnya menambahkan.
Tuan Rumah Tak Berubah
Di sisi lain, Blatter menegaskan keputusan FIFA menunjuk Rusia dan Qatar sudah final. Khusus Qatar masalah yang ada sekarang hanyalah waktu penyelenggaraan.
"Sejak 2010 kami memang ingin menggelar Piala Dunia di Timur Tengah, jadi rencana ini takkan berubah. Tidak ada alasan untuk mengganti Rusia dan Qatar," kata Blatter tegas.
Baca Juga:
Mourinho: Disalip Manchester City Tak Masalah
Advertisement