Liputan6.com, Jakarta Mantan pemain timnas Indonesia Rully Nere mengatakan kalau motivasi pemain sepak bola di Indonesia saat ini sudah agak bergeser.
"Dulu kami bemain rasa bangga. Sekarang, beberapa pemain yang saya latih, sebelum kami ambil untuk memperkuat klub, mereka bertanya 'berapa kontrak saya?'," kata Rully di kawasan Cikini, Sabtu (20/12) pagi.
Sambil mengenang sepak bola Indonesia era 1980-1990an, pria yang dijuluki Jean Tigana ketika masih bermain ini mengakui, kalau seleksi masuk klub perserikatan dahulu sangat sulit. Itulah yang membuat para pemain bangga memperkuat klub profesional.
"Indonesia bisa juara sub-grup Pra Piala Dunia 1986. Itulah prestasi yang saya kira paling dibanggakan. Bukan seperti timnas U-19 kita, yang terlalu dibesar-besarkan. Itukan level usia muda. Kami ini timnas senior yang juara sub-grup," sambung Rully.
Kini, Pra Piala di event manapun telah diganti menjadi Babak Kualifikasi. Pada saat itu, Skuat Merah Putih berhasil menyingkirkan India, Thailand, serta Bangladesh. Sayang, Indonesia tak berdaya saat menghadapi Korea Selatan dalam perebutan juara Grup 3.
"Kita harus mencintai sepak bolam tetapi kita juga harus mencintai PSSI. Dan untuk PSSI pada kasus sepak bola gajah, apa yang sudah diputuskan, jangan dirubah lagi. Patuhi segala aturan FIFA," pesan pria asal Papua tesebut.
"Prestasi Timnas U-19 Terlalu Dibesar-besarkan"
Mantan pemain timnas Indonesia Rully Nere mengatakan kalau motivasi pemain sepak bola di Indonesia saat ini sudah agak bergeser.
Advertisement