Sukses

Trio 'GBK' Macan Kemayoran, Siapa Paling Haus Gol?

Persija punya striker haus gol menyongsong musim depan. Siapa paling mencuri perhatian RD karena produktivitasnya?

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut 2015, Persija Jakarta merenovasi skuat. Sektor depan menjadi fokus utama tim. Maca Kemayoran mendatangkan tiga bomber: Greg Nwokolo, Bambang Pamungkas dan pemain asing Yevgeni Kabayev. Bila disingkat: Trio GBK.

Tiga pemain diproyeksikan pelatih anyar Rahmad Darmawan menyongsong musim depan. Diharapkan, mereka mampu membawa prestasi tim Ibukota itu kembali mengorbit di jagat sepakbola nasional. Tidak seperti musim lalu di mana prestasi mereka hancur-hancuran; tersingkir di fase Wilayah Barat ISL.

Greg dan Bambang sudah tidak asing dengan TheJakmania. Dua pemain itu pernah memperkuat Persija. Dan musim ini, dua pemain tersebut memilih pulang Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.

Terakhir di Persebaya Surabaya, Greg Nwokolo menggelontorkan 14 gol dari 24 penampilan. Sedangkan, di musim terakhir bersama Persija musim 2007 hingga 2012, Bambang Pamungkas sukses mencetak 78 gol di 156 pertandingan.

Yang masih menjadi misteri striker asal Estonia, Kabayev. Meski berstatus sebagai top-scorer di kasta kompetisi tertinggi liga Estonia, Meistriliiga, bersama Sillamea Kalev. Di klub kampung halamannya, Kabayev mencetak 36 gol.  Tentu pencapaian tersebut tidak bisa dijadikan jaminan, Kabayev bakal langsung "nyetel" dengan tim. Bahkan, dalam latihan Persija, pelatih Rahmad Darmawan melihat pemain 30 tahun itu masih harus beradaptasi dengan permainan dan cuaca di Indonesia.

Lantas, siapa di antara tiga pemain tersebut yang paling bersinar di ISL musim 2015? Mampukah trio GBK itu menjawab tantangan dari manajemen mendongkrak prestasi?

2 dari 4 halaman

Bambang Pamungkas

1. Bambang Pamungkas

Kendati telah senior, naluri mencetak gol pemain yang akrab di sapa Bepe itu belum luntur. Sundulan dan akurasi tembakan dari bola mati masih menjadi kehandalan bomber jebolan Diklat Salatiga itu.

Bambang merupakan pemain yang kenyang pengalaman. Pria kelahiran Semarang, 10 Juni 1980 itu pernah berkelana di liga Belanda bersama EHC Norad. Selain itu, Bambang juga pernah menjajal liga Malaysia bersama tim Selangor FA. Sepanjang karier sebagai pemain sepakbola Bepe telah melesakkan 201 gol sepanjang karier profesional mulai dari 1999-2014. Sampai saat ini, Bambang masih berstatus sebagai topscorer Timnas Indonesia sepanjang masa mengemas 37 gol.

Pemain yang identik dengan nomor punggung 20 itu sempat hengkang dari Persija dua musim lalu karena bermasalah dengan gaji. Pemain 34 tahun itu kemudian bergabung ke Pelita Bandung Raya. Di  PBR, Bambang memiliki kemampuan rata-rata mencetak gol sebesar 0,16 per pertandingan. Bambang mencetak 10 gol dari 24 partai bersama Boys Are Back.

Dengan torehan gol serta pengalaman yang dimiliki, bukan mustahil Bambang bisa mengembalikan prestasi Persija yang sempat terpuruk musim lalu.

3 dari 4 halaman

Greg Nwokolo

2. Greg Nwokolo

Pemain naturalisasi asal Nigeria ini telah lama malang melintang di klub Indonesia. Tercatat, Greg Nwokolo telah memperkuat 14 klub berbeda. Persijatim menjadi tim pertama Greg pada 2004. Namun kariernya di Indonesia tidak langsung mulus.

Greg sempat merumput di tim Singapura bersama Tampines Rovers, Lions XI,  dan Singapore Armed Force. Striker 28 tahun itu bahkan pernah bermain di klub Divisi 2 Portugal, Olhanense musim 2009-2010. Tercatat, ini periode ketiga Greg berseragam Macan Kemayoran. Performa di Persija mencapai puncaknya di periode pertama musim 2008-09. Ketika itu, Greg mencetak 16 gol di 31 pertandingan Persija.

Meski demikian, bekas pemain Arema Cronus Indonesia itu belum membawa tim Indonesia juara liga. Justru, Greg juara bersama Tampines Rovers musim 2004.

Dari total 277 penampilan di seluruh karier, Greg mencetak 147 gol dengan rata-rata mencetak gol sebesar 0,5 di tiap laga. Sedangkan,  di 57 penampilan bersama Persija dalam dua periode (2008-09 dan 2010-11), Greg mencetak 29 gol. Total, rata-rata Greg menjebol gawang lawan juga sebesar 0,5.

Tidak ada alasan bagi Greg gagal membuktikan, Persija tidak salah merekrutnya lagi.

4 dari 4 halaman

Yevgeni Kabayev

3. Yevgeni Kabayev

Terkahir, membuka ISL musim ini, perhatian Persija tertuju pada sosok bomber asing asal Estonia, Yevgeni Kabayev. Torehan individual Kabayev merebut gelar top-scorer Liga Estonia musim lalu menjadi alasan tim yang identik dengan warna oranye itu merekrutnya.Sepanjang karier profesionalnya Kabayev telah mencetak 125 gol dari 191 pertandingan rasio mencetak gol mencapai 0,8 di setiap pertandingan.

Di periode pertama bersama  Sillamäe Kalev (2008-2010), dia mencetak 38 gol dari 52 laga. Dua musim berselang, pemain berusia 26 tahun menceploskan 54 gol (2012-2014). Kabayev sukses mencetak 36 gol.

Wajar bila banyak pihak yang meragukan, Kabayev bisa bersinar di Indonesia bersama Persija. Pasalnya, sang pemain masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi, tidak hanya dengan sepakbola di Indonesia tetapi juga dengan iklimnya.

Terlebih, Persija sendiri memiliki pengalaman buruk dengan striker Eropa. Musim lalu, dua bomber Persija, Ivan Bosjnak dan Zelimir Terkes gagal memberikan kontribusi optimal.

Mampukah  Kabayev menjawab tantangan tersebut?