Sukses

Reuni Van Gaal, Koeman, dan Mourinho di Liga Premier

Ketiganya pernah bekerja sama sebagai tim pelatih Barcelona.

Liputan6.com - Liga Premier Inggris musim 2014/2015 menjadi ajang reuni bagi tiga manajer papan atas, Louis Van Gaal, Ronald Koeman dan Jose Mourinho. Beberapa tahun sebelum berkarier di klub masing-masing, ketiganya pernah dipersatukan oleh Barcelona.

Pada 1997 lalu Van Gaal ditunjuk melatih El Barca. Saat itu ia dibantu dua asisten yakni Koeman dan Mourinho. Kerja sama ketiganya berhasil membawa Barcelona juara di ajang La Liga dan Copa del Rey.

Namun kebersamaan mereka berakhir di musim panas tahun 2000. Van Gaal dipercaya menangani tim nasional Belanda. Koeman coba menjajaki karier sebagai pelatih Vitesse. Sedangkan Mourinho, ia pulang ke negaranya dan bekerja sebagai pelatih Benfica.

Setelah melalangbuana ke beberapa klub, mereka akhirnya bertemu kembali di Liga Premier musim+ ini. Van Gaal berada di jajaran pelatih Manchester United. Koeman ditugaskan menggati peran Mauricio Pochetino sebagai manajer Southampton. Sedangkan Mourinho, ia kembali dipinang Chelsea, klub yang sempat mendepaknya pada 2007 lalu.

Lanjut ke halaman berikutnya --->

2 dari 4 halaman

Pertarungan di Liga Premier

Kini mereka bukan lagi rekan kerja seperti beberapa tahun lalu. Profesi memaksa mereka untuk beradu strategi. Hebatnya, ketiga manajer tersebut bisa membawa timnya masing-masing bersaing di papan atas klasemen Liga Premier.

Namun untuk sementara Mourinho lebih unggul dari dua sahabatnya. Manajer kebangsaan Portugal itu membawa Chelsea menduduki puncak klasemen.

Van Gaal berada setingkat di bawah Mourinho. MU yang sempat terseok di awal musim sukses diantarkannya ke posisi tiga besar.

Namun keduanya tak bisa meremehkan kinerja Koeman bersama Southampton. Secara mengejutkan ia mampu memimpin anak didiknya bersaing di papan atas. Hingga kini, Southampton berdiri di peringkat empat klasemen.

Lanjut ke halaman berikutnya --->

3 dari 4 halaman

Mourinho vs Koeman

Minggu (28/12/2014) akan menjadi ajang pertemuan Koeman dan Mourinho. Mereka bakal bertemu saat Southampton menjamu Chelsea di St. Mary's Stadium.

Mengenai pertemuan itu, Mourinho mengaku senang. Ia bahkan menceritakan sedikit perjumpaannya dengan manajer asal Balenda tersebut.

"Saya ada di sana (Barcelona) sebelum dia. Dia pernah menjadi pemain besar untuk Barca tapi dia pergi (ke Feyenoord). Saya tiba tahun 1996 dan Ron kembali pada 1999. Kami saling membantu. Kami di sana untuk membantu tuan Van Gaal, sebab dia adalah bos kami," kata Mourinho pada Daily Mail.

"Saya tahu dia (Koeman) adalah pelatih yang bagus. Saya pikir dia adalah orang yang tepat untuk menggantikan posisi Mauricio Pochetino. Mereka (Southampton) ditinggal beberapa pemain hebat. Namun mereka tidak memiliki tekanan. Mereka justru berada dalam situasi yang mengagumkan," sambungnya.

Lanjut ke halaman berikutnya --->

4 dari 4 halaman

Van Gaal Mampu Tangani Koeman dan Mourinho

Di sisi lain Van Gaal sukses menghadapi dua sahabatnya. Kubu Setan Merah tak bisa dikalahkan Chelsea maupun Southampton.

Saat MU bentrok dengan Chelsea pada 26 Oktober lalu, pertandingan berakhir dengan skor imbang. Skuat asuhan Mourinho unggul lebih dulu lewat gol Didier Drogba. Namun kemenangan yang sudah di depan mata pupus saat Van Persie menjebol gawang Chelsea di menit 90+4.

Sementara di laga kontra Southampton 9 Desember lalu, tim asuhan Van Gaal berhasil meraih kemenangan. Saat itu MU menang lewat dua gol Van Persie. Sedangkan satu gol hiburan The Saints dicetak Graziano Pelle.

Video Terkini