Liputan6.com, Jakarta - Dunia penerbangan kembali berduka. Hilangnya kontak pesawat Air Asia QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura ini seolah menjadi pengingat insan sepak bola kalau 21 silam, kecelakaan pesawat juga pernah merenggut seluruh penggawa timnas Zambia.
Rakyat Zambia menaruh harapan pada skuat timnas mereka yang bakal menjalani kualifikasi Piala Dunia melawan Senegal. Inilah kesempatan satu-satunya untuk tampil di kompetisi akbar tersebut pertama kalinya dalam sejarah Zambia.
Namun, pada 27 April 1993, harapan tersebut pupus dan meninggalkan duka mendalam. Usai lepas landas dari Libreville di Gabon, sebuah pesawat militer yang disewa Asosiasi Sepak bola Zambi jatuh di Samudera Atlantik, satu mil dari garis pantai Gabon.
Seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 30 orang meninggal, termasuk pelatih Zambia Godfrey Chitalu dan 18 pemain timnas. Bintang lapangan Kelvin Mutale yang baru mencetak hattrick melawan Mauritius di kualifikasi Piala Afrika juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
20 tahun kemudian, skuat dari negara di selatan Afrika ini masih belum mampu menembus partai final Piala Dunia. Namun, sejak kecelakaan tersebut, Zambia mampu menjadi runner-up Piala Afrika pada tahun 1994 dan menjadi juara pada tahun 2012.
Pada rilis rangking FIFA bulan Desember ini, tim besutan Honour Janza tersebut mampu duduk pada peringkat ke-46, di bawah Hungaria dan satu peringkat di atas Slovenia.
Advertisement
Baca Juga:
Catatan Akhir Tahun: Duo Spanyol Rajai Eropa