Sukses

Tanpa Nilai Komersial, PSSI Rampingkan Peserta Divisi Utama

Selain untuk mencegah persoalan finansial, langkah itu diharapkan mampu membuat kompetisi kasta kedua itu menjadi lebih kompetitif.

Liputan6.com, Jakarta - PSSI memangkas peserta kompetisi Divisi Utama musim depan. Persoalan gaji yang kerap menerpa tim kasta kedua kompetisi itu membuat PSSI mengurangi jumlah peserta.

Musim lalu, Divisi Utama Liga Indonesia berjumlah 64 tim. Masalah muncul ketika tim tersebut mengalami kesulitan finansial di tengah jalan. PT Liga selaku operator kompetisi turun tangan membantu peserta agar bisa menyelesaikan satu musim kompetisi.

Berkaca dari persoalan tersebut, musim 2015 PSSI akan merampingkan peserta Divisi Utama menjadi 58 tim. Dua musim berikutnya, peserta Divisi Utama bakal semakin menyusut menjadi 36 klub. 

Sekretaris Jendral PSSI sekaligus CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono mengungkapkan, PT Liga tidak mendapatkan pemasukan dari Divisi Utama musim 2014. Joko mengungkapkan, PT Liga merugi.

"Pada 2014, nilai komersial DU nol. DU tidak ada revenue sama sekali. Padahal, PT Liga telah mengalokasikan anggaran Rp 19 miliar untuk memutar DU," kata Joko dalam paparan Kongres PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (4/1/2015).

Joko menilai, pengurangan jumlah peserta kompetisi dirasa menjadi langkah tepat untuk mengatasi persoalan yang timbul. PSSI, melalui departemen kompetisi akan melakukah akselerasi berupa pengurangan peserta kompetisi.

Selain itu, diharapkan, dengan merampingkan peserta DU membuat kompetisi tersebut menjadi lebih kompetitif. "Kami ingin gap tidak terlalu jauh, kompetisi DU harus lebih kompetitif. Jadi akselerasi sangat diperlukan," ucap lelaki asal Ngawi itu.