Liputan6.com, Jakarta - Persiwa Wamena dan Persik Kediri merupakan dua tim yang gagal lolos verifikasi klub ke Indonesia Super League (ISL) musim 2015. Meskipun gagal berlaga di ISL, mereka akan tetap mendapatkan uang miliaran Rupiah dari PT Liga Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono. Ia menilai kedua klub itu statusnya tidak benar-benar dikeluarkan dari ISL, sehingga mereka masih layak mendapatkan pemasukan komersial dari PT Liga.
"Kalau saya lihat dari pembiayaan yg muncul dari klub-klub lain itu tidak kurang dari Rp 15 miliar. Dan itu kembali kepada Persiwa dan Persik, karena ini bukan bentuk dari diskualifikasi. Tapi ini juga bentuk dari PT LI dan PSSI dengan spirit memproteksi semuanya, Kami tidak ingin membiarkan klub dalam kesulitan," kata pria yang akrab disapa Jokdri itu, di kantor PT Liga, Jakarta, Senin (12/1/2015).
"Manajemen PT Liga mengusulkan di forum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) nanti sekalipun mereka tidak ikut kompetisi tapi kami akan mengajukan porposal agar keduanya dapat hak ISL, walau tidak ikut kompetisi," imbuhnya.
Jokdri besaran dana yang bisa diterima kedua klub tersebut tergantung hasil dari RUPS. "Bila RUPS memutuskan Rp 2 miliar untuk setiap klub mereka akan mendapatkan nilai itu. Tetapi jika diputuskan Rp 2,5 miliar mereka juga akan dapat besaran itu," tutur Jokdri.
Selain itu pria yang menjabat juga sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI itu menilai kalau dua tim ini mungkin saja bermain di Divisi Utama. Atau lebih parahnya tidak bermain sama sekali di pentas sepak bola Indonesia.
"Bila mereka bermain di Divisi Utama bisa terjadi potensi serta resiko, kedua tim bisa terdegradasi ke kompetisi amatir, bisa juga ke ISL. Namun kalau untuk diistirahatkan hanya PSSI yang mempunyai kekuasaan bukan Liga Indonesia," ucap Jokdri.
Baca Juga:
Kabur dari Old Trafford, Masa Depan Falcao Bersama MU Diragukan
Advertisement