Liputan6.com, Kuching- Posisi runner up menjadi finish terbaik bagi Praveen Jordan/Debby Susanto di Yonex Sunrise Malaysia Masters 2015, Minggu (18/01). Keduanya tertahan straight game atas pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, dengan skor 18-21 dan 18-21.
Di game pertama, Praveen/Debby yang sempat tertinggal 5-10 dari Joachim/Christinna, memperkecil ketertinggalan manjadi 9-11. Praveen/Debby terus mencoba untuk menguasai permainan, sayang akhirnya mereka kalah tipis, 18-21.
“Game pertama di awal kami bisa dibilang kalah start, jadi tertinggal lumayan jauh. Tapi pas poin 11, sebenarnya kami sudah bisa mengimbangi, tapi Praveen mungkin kurang sabar di lapangan, jadi banyak mati sendiri,” kata Debby ditemui di Stadium Perpaduan Kuching, usai bertanding.
Hal tersebut diakui oleh Praveen. Menghadapi Joachim/Christinna tadi, ia merasa terlalu terburu-buru di lapangan.
Game kedua dimulai, Praveen/Debby rupanya belum mampu membalikkan permainan. Keduanya terus tertinggal dari lawan, hingga poin 3-7. Sempat menyamakan skor menjadi 14-14, kejar mengejar poin yang cukup sengit, tak berhasil dimenangkan Praveen/Debby. Keduanya kalah 18-21, 18-21 usai bertanding selama 47 menit.
“Pas game kedua sebenarnya kita mulai bisa menekan lawan, Fischer juga kelihatan sempat tegang. Beberapa kali servis nanggung terus. Tapi kami kurang bisa mengontrol bola,” tambah Debby.
“Kalau lihat di lapangan tadi sebenarnya kami yakin bisa menang. Apalagi beberapa kali bertemu, ramai terus di lapangan. Tapi saya mungkin banyak nggak sabar, pengen matiin lawan, ujung-ujungnya malah tidak bisa mengontrol bola,” ungkap Praveen.
Final hari ini menjadi pertemuan keempat bagi Praveen/Debby dan Joachim/Christinna. Hasil ini memperpanjang ketertinggalan Praveen/Debby atas pasangan Denmark tersebut menjadi 0-4.
Pertemuan terakhir Praveen/Debby dan Joachim/Christinna terjadi di BWF World Championships 2014 lalu di Denmark. Saat itu Praveen/Debby memberikan perlawanan yang sengit sebelum akhirnya harus kalah rubber game, 12-21, 22-20 dan 18-21.
Capaian ini menyamai prestasi Praveen/Debby di turnamen yang sama, tahun lalu di Malaysia. Pada final tahun 2014 lalu, Praveen/Debby kalah dari pasangan China, Yu Xiaohan/Huang Yaqiong dengan skor 20-22, 21-12 dan 18-21.
“Kalau ditanya, tahun ini pasti inginnya bisa juara. Atau paling tidak kami bisa rubber game tadi. Tapi apapun itu kami bersyukur bisa sampai sejauh ini, semoga ke depannya bisa lebih baik,” kata Debby.