Sukses

Sriwijaya vs Arema: Saling Sikut di Final Ideal

Dua tim yang sedang on-fire, Sriwijaya FC dan Arema Cronus saling sikut demi gelar juara di partai pamungkas, Selasa (27/1/2015)

Liputan6.com, Palembang - Meski hanya sekadar turnamen pemanasan, SCM Cup 2015 tidak kehilangan gairah. Dua tim yang sedang on-fire, Sriwijaya FC dan Arema Cronus saling sikut demi gelar juara di partai pamungkas, Selasa (27/1/2015) di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.

Berstatus sebagai semifinalis ISL, Singo Edan tentu menjadikan pertandingan ini sebagai ajang untuk mengukur kesiapan menghadapi ajang sesungguhnya, ISL 2015.

Sedangkan, bagi Sriwijaya, sukses menembus semifinal membuktikan, tim yang dihuni mayoritas pemain baru arahan Benny Dollo itu sudah bisa menunjukkan bentuk terbaiknya. Isyarat Sriwijaya tidak menemui kendala berarti soal adaptasi pemain.

Selama SCM Cup 2015, Arema tampil meyakinkan. Itu terlihat setelah tim yang berbasis di Malang, Jawa Timur itu sanggup membuat juara Liga Indonesia 6 kali, Persipura Jayapura bertekuk lutut. Di fase penyisihan grup, tim yang identik dengan warna biru itu mampu menjungkalkan Mutiara Hitam 4-1.

Menatap final hari ini sekaligus ISL musim 2015, Arema tidak banyak melakukan renovasi skuat. Pelatih Suharno lebih suka mempertahankan komposisi pemain musim lalu. Hanya dua pemain kunci 2014, Alberto Goncalves dan Gustavo Lopez yang dilepas manajemen. Selebihnya, muka-muka lama mendominasi tim.

Namun, asisten pelatih Arema, Joko Susilo mengaku bukan perkara gampang melawan Sriwijaya. Terlebih, tim harus "bergulat" dengan masalah kebugaran yang berpotensi timbul di pertandingan nanti. Ya, dalam 10 hari, Arema harus bermain empat kali. "Dan di final, nanti menjadi pertandingan ke-10 kami," kata pelatih yang akrab disapa Gethuk itu. "Pemain kami kelelahan."

Meski begitu, sang pelatih tetap bisa memelihara kepercayaan diri, karena sedikit banyak telah mengetahui kekuatan Sriwijaya FC yang sempat mereka jumpai di ajang Trofeo Persija beberapa waktu lalu. Dia menyebut, partai ini final ideal karena kedua kubu sama-sama berstatus sebagai juara grup.

"Kami sudah saling mengetahui kekuatan masing-masing. Kami juga sudah mengintip kekuatan mereka. Secara keseluruhan, progress mereka telah meningkat. Bila berkaca dari rekor pertemuan di pertandingan kompetitif, Arema sukses memetik kemenangan dalam lima duel terakhir.

Asisten pelatih Laskar Wong Kito, Hendri Susilo menyadari betul, Arema menjadi tim yang kuat tanpa bongkar pasang pemain."Mereka tim lama," kata eks-asisten pelatih Persija Jakarta itu. "Tapi bagaimanapun juga, siapapun yang lebih siap pada laga nanti, pasti akan memenangkan pertandingan."

"Pemain harus bermain lepas tanpa beban, nikmati pertandingan. Arema tim solid dengan kedalaman skuat yang bagus karena sejak satu musim lalu sudah bersama-sama," pesan Hendri untuk para pemainnya.