Sukses

Qatar Danai Hamas, Barcelona Minta Cerai

Sponsor Barca dikabarkan terlibat pendanaan kelompok garis keras.

Liputan6.com, Barcelona- Kerjasama Barcelona dan Qatar Sports Investment sebagai sponsor utama di kostum mereka nampaknya tidak akan berlanjut. Blaugrana akan mencari sponsor lain karena sudah tidak sejalan lagi dengan sponsor utama mereka tersebut.

Seperti diberitakan RAC1, presiden Barcelona Jose Maria Bartomeu menyatakan sedang mencari opsi lain untuk menggantikan Qatar. Barca terpaksa memutuskan tidak melanjutkan kerjasama dengan Qatar karena isu sosial di negara Timur Tengah tersebut.

Barcelona mulai bekerja sama dengan Qatar Sports Investments pada tahun 2010 hingga 2016 dengan nilai kontrak mencapai 123,4 juta pound. Nilai kontrak tersebut saat itu merupakan yang terbesar sebelum sekarang disalip Manchester United dengan Chevrolet.

Kerjasama tersebut membuat jersey Barcelona terpampang logo Qatar Foundation (2011-2013), kemudian berganti menjadi Qatar Airways (2013-hingga saat ini). Kerjasama dengan Qatar memaksa Barcelona mendobrak tradisi. Selama ini Barca menjadi satu dari sedikit klub yang tidak menampilkan sponsor komersial di jersey klub. Lanjut ke halaman berikutnya-->

2 dari 2 halaman

Danai Front Al-Nusra dan Hamas


"Kami akan melihat opsi lain. Kita diwajibkan untuk melakukan itu. Kerjasama ini berakhir 2016. Kami peka terhadap situasi saat ini di Qatar yang telah berubah sejak 4 tahun lalu. Sekarang ada aspek sosial dan politik yang mana tidak ada ketika kami menandatangani kesepakatan," kata Bartomeu.

Bartomeu memang tidak secara eksplisit mengungkapkan penyebab Barca tak mau Qatar Sports Investments menjadi sponsor mereka lagi. Namun beberapa waktu lalu media Israel, Time of Israel, melaporkan Barcelona akan mengakhiri kerjasama dengan Qatar karena negara tersebut mendukung kelompok garis keras.

Israel sering menuduh pemimpin Qatar memberikan uang jutaan dolar kepada Hamas, Ikhwanul Muslimin hingga Front al-Nusra.

Barcelona selama ini kerap mengkampanyekan perdamaian di Timur Tengah. Mereka pernah mengunjungi Israel dan Palestina agar konflik antara keduanya segera berakhir.

Baca Juga

Milan Belum Berencana Ganti Pelatih

City Berpeluang Dapatkan Pemain Incaran MU dan Madri

Mantan Pemain MU Kembali Merumput di Liga Inggris?