Sukses

5 Keputusan Terbodoh van Gaal di MU

Lima keputusan terbodoh Louis van Gaal di Manchester United.

Liputan6.com, Manchester - Penampilan Manchester United di bawah asuhan Louis van Gaal kurang menggigit musim ini. Berikut lima keputusan terburuk van Gaal selama membesut MU.

Tak terkalahkan selama ajang pramusim, penampilan Manchester United berbanding terbalik ketika Kompetisi musim 2014/2015 telah benar-benar dimulai.

Setan Merah menyerah 1-2 melawan Swansea City di pertandingan pembuka Liga Premier Inggris di Old Trafford. MU menjalani dua pertandingan setelahnya dengan hasil dua kali imbang.

Hingga pekan kesepuluh, MU terdampar di posisi kesembilan. Kemudian, Setan Merah tak terkalahkan di sepuluh pertandingan selanjutnya dan membuat posisi mereka melonjak ke posisi keempat.

Berkaca dari data dan fakta dari 22 penampilan awal di Liga Premier Inggris, pencapaian van Gaal ternyata lebih buruk ketimbang David Moyes.

Berikut lima keputusan terburuk van Gaal musim ini:

2 dari 6 halaman

Mengganti Angel Di Maria dengan Anderson

1. Mengganti Angel Di Maria dengan Anderson


Pada pertandingan melawan Burnley di Turf Moor Stadium 30 Agustus lalu, MU terus mengurung pertahanan Burnley guna mencari gol perdana.

Namun tiba-tiba van Gaal memutuskan menarik Angel Di Maria dan menggantinya dengan Anderson. Alhasil, Anderson tak mampu memberi kontribusi maksimal dan pertandingan berakhir imbang tanpa gol.

Seusai laga, van Gaal berkilah mengenai kesalahan strategi yang ia lakukan. "Anda berpikir Anderson adalah gelandang bertahan, tapi sebenarnya dia adalah playmaker."

Apapun alasan van Gaal, Andreson tampak canggung bermain di posisi playmaker kala itu.

3 dari 6 halaman

Kembali ke Formasi 3-5-2 Kala Bersua Southampton

2. Kembali ke Formasi 3-5-2 Kala Bersua Southampton

Rekor tak terkalahkan MU selama sepeulu laga dihentikan oleh Southampton. Partai yang berlangsung di Stadion Old Trafford 11 Januari lalu berkesudahan 1-0 bagi kemenangan Soton.

Usai sebelumnya sukses dengan skema 4-3-1-2, van Gaal memutuskan kembali menggunakan formasi andalannya, 3-5-2, di partai ini.

Alhasil, para pemain Setan Merah seperti canggung dengan skema ini dan MU hanya beberapa kali memiliki peluang.

4 dari 6 halaman

Memasang Di Maria Sebagai Striker

3. Memasang Di Maria Sebagai Striker

"Kita masig mencari tahu." Demikian jawaban van Gaal saat para juru warta menanyakan posisi yang tepat bagi Angel Di Maria.

Seolah ingin mencobanya di berbagai posisi, van Gaal memutuskan memasang Di Maria sebagai penyerang saat bersua Southampton.

Van Gaal juga kembali memasang skema 3-5-2.  Kala itu, van Gaal ingin Di Maria tampil seperti Arjen Robbben di Timnas Belanda.

Namun, nyatanya Di Maria tak bisa seperti itu. Mungkin, partai melawan Soton adalah pertandingan terburuk Di Maria selama berkostum MU. Pemain berkebangsaan Argentina itu sedikit sekali memegang bola.

Pada pertandingan berikutnya melawan QPR, van Gaal memutuskan kembali memasangnya di posisi semula.


5 dari 6 halaman

Eksperimen Valencia-Fellaini


4. Eksperimen Valencia-Fellaini

Van Gaal memutuskan memasang Antonio Valencia sebagai bek kanan dan Marouane Fellaini sebagai sayap kanan pada laga melawan Cambridge United.

Karena bermain bukan di posisi aslinya, kedua pemain gagal menunjukkan performa maksimal dan pertandingan berakhir imbang tanpa gol.

6 dari 6 halaman

Tak Memasang Falcao di Laga Kontra Southampton


5. Tak Memasang Falcao di Laga Kontra Southampton

Falcao sukses mencetak dua gol dari empat laga. Tak hanya itu saja, Falcao juga membuat beberapa assist bagi terciptanya gol MU.

Namun, van Gaal memutuskan tak memasangnya pada laga melawan Southampton di Old Trafford.

Padahal, mental Flacao sedang berada di atas angin. Alhasil, Setan Merah takluk 0-1 dan tak banyak membuat peluang.