Liputan6.com, Palembang - Setelah sempat mengalami keterpurukan finansial, PT Liga Indonesia (LI) langsung bangkit dan mampu mendongkrak pendapatan labanya di angka fantastis. Tahun ini, PT Liga Indonesia sukses mengukuhkan keuntungan periode berjalan sebesar Rp 27 miliar.
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, mengakui pada 2013 lalu, pihaknya sempat mengalami kerugian yang sangat besar. PT LI mengalami kerugian sebesar Rp 23 miliar.
"Kerugian ini kita alami karena revenew yang sangat drop, pembiayaan khusus kontribusi yang tidak dikurangi sebesar Rp 3 miliar ke klub, namun bisa ditanggulangi di tahun 2014,” kata Joko kepada Liputan6.com.
Belajar dari kerugian tersebut, PT LI langsung fokus untuk membuat sektor keuangan menjadi lebih sehat lagi. Terlebih dalam perjalanan di 2015 ini, PT Liga Indonesia menginginkan ada cadangan dana.
Sementara itu, untuk proyeksi pada tahun berjalan, PT LI menargetkan bisa meraup laba hingga Rp 7,5 miliar. Diakuinya, angka tersebut memang minim, karena mereka lebih memprioritaskan kesejahteraan para klub ISL, salah satunya dengan mendonorkan subsidi hingga puluhan miliar rupiah.
“Karena tergantung juga dengan simulasi di klub. Kalau PT Liga Indonesia ingin untung sebesar-besarnya, subsidi klub dikurangi," katanya.
"Tapi bukan itu tujuannya. Kita ingin agar klub sebenarnya bisa growing. PT Liga Indonesia tidak mempunyai orientasi menjadi sangat kaya. Malah kita ingin klub yang menjadi kaya,” lanjutnya.
Baca Juga:
Madrid Pesta Gol, Bale Bukannya Dipuji Malah Diejek
Advertisement