Liputan6.com, Jakarta - Secara perlahan rezim Sir Alex Ferguson mulai runtuh. Manajer MU yang sekarang, Louis van Gaal terus mencoba membangun kekuatan baru dan menghancurkan era kepemimpinan Ferguson.
Dalam dua dekade terakhir, jika berbicara tentang MU, maka Anda juga memperbincangkan Ferguson sebagai jantung kehidupan klub berjuluk Setan Merah tersebut. Ketika sang maestro memutuskan untuk pensiun sebagai pelatih MU, tahun 2013 lalu, semua warga Old Trafford Stadium seperti tersambar petir.
Usai pria asal Skotlandia itu mundur dari jabatannya setelah berkuasa selama 27 tahun di Old Trafford. Sebagai penghormatan terakhir, manajemen MU memberikan kuasa khusus kepada Ferguson untuk menunjuk pelatih baru MU. Pria yang kini berusia 73 tahun tersebut menunjuk David Moyes sebagai suksesornya.
Tapi sayangnya, Ferguson melakukan kesalahan dengan menunjuk Moyes. Sebab, mantan manajer Everton itu membuat Setan Merah hancur lebur pada musim 2013-14. MU tidak mendapatkan satu gelar pun dan harus finis di posisi terburuk sepanjang sejarah klub, yakni urutan ketujuh di klasemen Liga Premier Inggris 2013-14.
Baca Juga
Keterpurukan di era Moyes membuat para fans dan petinggi MU pun berharap Ferguson kembali membangun rezim di Old Traffod. Tapi pria kelahiran Glasgow, Skotlandia itu menolak dan telah memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya sebagai warga biasa.
Manajemen MU pun memeras otaknya untuk mencari pelatih kepala baru setelah memecat Moyes sebelum Liga Inggris 2013-14 berakhir. Van Gaal yang masih melatih Timnas Belanda pada saat itu ditunjuk menjadi dalang baru di Old Trafford.
Advertisement
Bersambung ke halaman selanjutnya ---->
Awal Kehancuran Rezim Ferguson
Awal Kehancuran Rezim Ferguson
Pada 19 Mei 2014, Van Gaal secara resmi sudah menjadi dalang Setan Merah. Sejak kepemimpinan pria asal Belanda tersebut, rezim Ferguson mulai rontok secara perlahan.
Hal pertama yang diubah Van Gaal adalah taktik bermain. MU yang dikenal dengan formasi 4-4-2 dengan mengandalkan kecepatan pemain yang berposisi sebagai winger kini telah berubah total.
Van Gaal memadukan dua gaya permainan dalam formasi yang diyakininya cocok untuk Wayne Rooney dan kawan-kawan, yakni 3-5-2. Dua gaya permainan yang dikombinasikan peracik taktik asal Belanda itu adalah Tiki-Taka dan Total Football. Dalang baru Old Trafford itu ingin para pemain MU terus memberikan tekanan dan menyerang dengan mengandalkan penguasaan bola.
Tapi sayangnya, taktik tersebut tidak sepenuhnya berjalan sesuai rencana. Sebab, skuat Setan Merah belum terbiasa dengan formasi yang diinginkan Van Gaal. Puncaknya, MU kalah telah 0-4 dari tim gurem, MK Dons di Capital One 26 Agustus 2014.
Mantan manajer Barcelona itu pun menyadari kalau dirinya telah melakukan kesalahan besar karena tidak paham dengan pemain MU yang masih belum bisa move on dari rezim Ferguson.
Van Gaal pun berpikir keras dan menemukan sebuah cara, yakni menerapkan formasi 4-4-2 di awal permainan, kemudian merubahnya menjadi 3-5-2 saat pertandingan sedang berjalan. Cara itu terbilang jitu, Setan Merah sempat meraih tujuh kemenangan beruntun di Liga Premier Inggris.
Secara perlahan, formasi 4-4-2 pun mulai hilang dan Robin van Persie dan kawan-kawan mulai mantap dengan taktik 3-5-2 yang diinginkan Van Gaal.
Bersambung ke halaman selanjutnya ---->
Advertisement
Buang Pemain Andalan Rezim Ferguson
Buang Pemain Andalan Rezim Ferguson
Selain taktik dan formasi, Van Gaal meruntuhkan rezim Ferguson dengan membuang pemain-pemain kesayangan manajer legenda MU tersebut. Pemain pertama yang ditendang oleh Van Gaal dari Old Trafford adalah bek Rio Ferdinand. Kemudian Nemanja Vidic, Bebe hingga Patrick Evra.
Setelah empat pemain tersebut, Van Gaal juga menyingkirkan Shinji Kagawa, Javier Hernandez, Luis Nani, Anderson, Tom Cleverley, Federico Macheda dan Danny Welbeck. Manajer berusia 63 tahun itu menyebut semua pemain yang ditendang tidak memenuhi standar yang sudah ditetapkannya.
Penyerang terakhir peninggalan Ferguson untuk Setan Merah, Wilfried Zaha juga menjadi korban rezim Van Gaal. Di bursa transfer Januari 2015, Zaha pulang ke rumah lamanya, Crystal Palace.
Teranyar, Van Gaal mendepak pemain kesayangan Ferguson selama melatih di MU. Pemain yang dimaksud adalah gelandang asal Skotlandia, Darren Fletcher yang tidak diperpanjang kontraknya dan bergabung dengan West Bromwich Albion, Selasa (3/2/2015).
Dari hal tersebut bisa dikatakan kalau Van Gaal secara perlahan sedang berusaha meruntuhkan rezim Ferguson yang sudah melekat selama lebih dari dua dekade terakhir.
Baca juga:
Daftar Lengkap Transfer Januari 20 Klub Liga Inggris