Liputan6.com, Jakarta - Real Madrid mengejutkan pecinta bola di seluruh dunia ketika merekrut bocah berbakat Norwegia Martin Odegaard. Madrid memberikan gaji besar kepada Odegaard.
Madrid berani membayar mahal Odegaard karena pemain 16 tahun itu digadang-gadang sebagai wonderkid terbaik di Eropa saat ini.
Los Blancos diharapkan dapat membina Odegaard dengan baik. Sebab bila salah asuh, yang ada Odegaard malah gagal menjadi pesepakbola top.
Sanjungan berlebihan dari media memang bagai pisau bermata dua bagi pesepakbola muda. Akibat terlena dengan pujian, beberapa pemain justru malah meredup kariernya.
Cukup banyak pemain yang berjuluk wonderkid malah layu sebelum berkembang. Berikut ini daftar 5 Wonderkid yang gagal bersinar:
1. Freddy Adu
1. Freddy Adu
Adu merupakan contoh nyata pemain yang berjuluk wonderkid yang malah gagal bersinar. Pemuda Amerika Serikat itu saat ini tidak memiliki klub setelah dilepas    Jagodina.
Kisah Adu sungguh tragis. Saatmasih belia, Adu disebut-sebut sebagai titisan Pele. Dia bahkan masih tercatat sebagai pemain paling muda yang melakukan debut di timnas Amerika.
Advertisement
2. Bojan Krkic
2. Bojan Krkic
Bojan merupakan jebolan La Masia. Dia memiliki catatan gol spektakuler bersama tim junior Barcelona. Josep Guardiola kemudian mempromosikannya ke tim senior.
Pria yang sekarang berusia 24 tahun itu mengalahkan rekor Lionel Messi sebagai pemain paling muda yang debut bersama Barcelona saat baru genarp 17 tahun.
Namun seiring berjalannya waktu, Bojan gagal menjadi mesin gol Barcelona. Bojan juga tak sukses saat dipinjamkan Barca ke AC Milan, AS Roma hingga Ajax Amsterdam.
Kini Bojan membela klub Inggris Stoke City.
3. Taye Taiwo
3. Taye Taiwo
Taiwo menjadi bek andalan Nigeria di Piala Dunia Junior 2005. Saat itu Taiwo bersaing dengan Lionel Messi memperebutkan gelar pemain terbaik di turnamen tersebut.
Taiwo dikenal sebagai bek subur. Dia memiliki kaki kiri maut seperti Roberto Carlos. Kehebatan Taiwo kini nyaris luntur. Taiwo gagal total di AC Milan. Sekarang Taiwo memperkuat klub Turki Bursaspor.
Advertisement
4. Royston Drenthe
4. Royston Drenthe
Drenthe mencuri perhatian klub-klub besar Eropa setelah tampil apik di Piala Eropa U-21 tahun 2007. Drente menjadi salah satu kunci sukses Belanda menjadi juara.
Kehebatan Drenthe membuat Real Madrid tertarik merekrutnya dari Feyenoord Rotterdam. Karier Drenthe hancur akibat pindah ke Madrid. Di Santiago Bernabeu, Drenthe jadi penghuni bangku cadangan abadi. Kini Drenthe hanya membela Kayseri Erciyesspor di Liga Turki.
5. Giovani Dos Santos
5. Giovani Dos Santos
Satu lagi jebolan La Masia yang gagal jadi pemain top adalah Giovani dos Santos. Pemuda Meksiko ini pernah disebut sebagai calon pengganti Ronaldinho karena gaya bermainnya yang mirip.
Sayangnya Giovani membuat kesalahan fatal. Dia tidak sabar menjadi cadangan di Barcelona dan memilih pindah ke Tottenham Hotspur tahun 2008.
White Hart Lane menjadi kuburan bagi Giovani. Dia jarang dimainkan karena selang beberapa bulan sejak datang ke London, Spurs malah memecat Juande Ramos.
Untungnya karier Giovani tidak sehancur Bojan dan Adu. Dia sekarang mampu bangkit dan menjadi andalan Villarreal.
Advertisement