Sukses

Julukan 'Kocak' 5 Pemain Legendaris Indonesia

Aksi di luar lapangan hingga julukan pemain sering sekali menjadi perbincangan hangat beberapa orang.

Liputan6.com, Jakarta - Membicarakan sepak bola tak hanya selalu di lapangan hijau. Aksi di luar lapangan hingga julukan pemain sering sekali menjadi perbincangan hangat beberapa orang. Berikut adalah julukan lucu para penggawa sepak bola Indonesia.

Indonesia memang dikenal dengan suporternya yang sangat fanatik. Tak jarang para suporter ini memberikan julukan kepada pemain kesayangannya karena melihat cara bermainnya di lapangan.

Seperti yang terjadi pada mantan bek tangguh Persija Jakarta, Nur'alim yang diberi julukan si Jabrik oleh Jakmania (fans Persija) karena penampilan pada rambutnya yang tak pernah rapi saat bertanding. Selain Nur'alim, mantan penyerang Persis Solo, Kurniawan Dwi Yulianto juga memiliki julukan unik.

Ya, salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia ini memiliki julukan 'Si Kurus' karena perawakan tubuhnya yang tidak terlalu gemuk.

Terkait itu, Liputan6.com berusaha merangkum lima pemain yang memiliki julukan unik bahkan cenderung lucu:

Lanjut ke halaman selanjutnya>>

2 dari 6 halaman

1

1. Abdul Kadir (Si Kancil)

Penyerang kebanggaan Indonesia ini mulai mencuat namanya pada tahun 1964. Saat itu, Abdul Kadir yang bermain untuk timnas Indonesia berhasil mempersembahkan empat gelar yakni,  Piala Raja 1968, Merdeka Games 1969, dan Pesta Sukan Singapura (1972).

Abdul Kadir yang memiliki postur tubuh mungil ternyata dibekali dengan skill yang sangat mumpuni. Tercatat pada tahun 1972, saat Santos  berkunjung ke Indonesia dengan diperkuat pemain bintang, Pele, Abdul Kadir berhasil tampil mengesankan pada pertandingan yang dimenangkan oleh Santos dengan skor 3-2.

Sesudah pertandingan persahabatan Pele diundang ke TVRI untuk melakukan akrobat bola. Dan, pemain nasional yang diminta mendampingi Pele adalah Abdul Kadir, yang mendapat julukan "Si Kancil" karena kelincahannya dalam mengolah si kulit bundar di lapangan hijau.

3 dari 6 halaman

2

2. Andi Ramang (Macan Bola)

Pemain berposisi sebagai penyerang ini memiliki julukan unik 'Macan Bola'. Awal mula muncul nama julukan macan bola karena pria kelahiran Makassar ini dikenal sebagai penyerang haus gol dan juga seorang penembak lihai yang bisa menembak dari sasaran mana pun, dalam keadaan sesulit bagaimana pun, menendang dari segala posisi sambil berlari kencang.

Prestasi Ramang bersama timnas Indonesia sangat fantastis. Tercatat ia pernah menjadi penyerang tersubur saat timnas Indonesia melakoni tur tahun 1954 ke berbagai negeri Asia (Filipina, Hongkong, Muangthai, Malaysia). Timnas Indonesia hampir menyapu seluruh kesebelasan yang dijumpai dengan gol menyolok. Dari 25 gol (dan timnas Indonesia hanya kemasukan 6 gol) 19 di antaranya lahir dari kaki Ramang.

Tak heran pada tahun 50-an, banyak orang tua yang memberikan nama Ramang kepada anak-anaknya.

4 dari 6 halaman

3

3. Sutrisno Herlambang (Robocop)

Penjaga gawang terbaik dari daerah Lumajang, Jawa Timur Sutrisno Herlambang mendapat julukan paling unik dengan sebutan Robocop. Robocop adalah sebuah robot polisi yang terkenal lewat film dengan judul yang sama yaitu Robocop.

Awal mula julukan Robocop bermula karena gerak gerik tubuh Sutrisno seperti robot, namun dalam bermain sangat cekatan dan lincah.

5 dari 6 halaman

4

4. Yudo Hadianto (Macan Terbang)

Penjaga gawang yang satu ini memang memiliki segudang prestasi saat masih aktif berkarier sebagai seorang pesepak bola.

Bagaimana tidak, gelar kiper terbaik asia pernah ia sandang lantaran aksinya di bawah mistar gawang yang selalu hampir tanpa cela. Berdasarkan penampilan ini, Yudo mendapatkan julukan Macan Terbang.

6 dari 6 halaman

5

5. Budi Sudarsono (Si Ular Piton)

Pemain kelahiran Kediri, Jawa Timur 19 September 1979 adalah mantan bomber tajam milik timnas Indonesia. Meski tak memberikan prestasi yang mencolok untuk timnas Indonesia, namun raihan golnya pernah membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak di Piala AFF 2008.

Gocekan mautnya saat melewati lawan juga tak bisa dipandang remeh. Hal ini yang tampaknya menjadi awal julukan Si Pyton melekat pada diri mantan penggawa Sriwijaya FC.