Liputan6.com - Kabar buruk diterima dunia sepak bola Maroko. Negara beribukota Rabat itu menerima hukuman dari Konfederasi Sepak Bola Afrika akibat keputusannya mengundurkan diri sebagai penyelenggara Piala Afrika 2015.
Pemerintah Maroko beralasan bahwa mereka tak siap lantaran maraknya korban akibat virus ebola. Akibatnya, Maroko dihukum tak boleh tampil dalam dua edisi Piala Afrika secara berturut-turut.
Hukuman tak cukup sampai di situ. Federasi Sepak Bola Kerajaan Maroko (FRMF) juga didenda sebesar 1 juta dolar dan diwajibkan membayar 8,05 juta euro kepada Konfederasi Sepak Bola Afrika dan mitra-mitranya.
Maroko resmi mengundurkan diri sebagai penyelengara pada November 2014 lalu. Pada akhirnya turnamen Piala Afrika 2015 dipindahkan ke Guinea Ekuatorial.
Awalnya negara di kawasan Afrika utara itu meminta agar turnamen dimundurkan selama setahun. Namun pernyataan itu justru menimbulkan kecemasan berbagai pihak.
Penyelenggaraan Piala Afrika sendiri sudah melewati babak semi final. Di partai pamungkas terselenggara pertandingan antara Pantai Gading melawan Ghana, 8 Februari 2015. Sementara perebutan juara ketiga bakal dilakoni Republik Kongo dan Guinea Ekuatorial pada 7 Februari waktu setempat.
Â
Baca juga:
Advertisement
Sergio Aguero vs Jelavic: Adu Cerdas dan Kecepatan