Liputan6.com, Parma - Kisah perjuangan klub papan bawah Serie A, AC Parma keluar dari bayang-bayang kebangkrutan kini berlanjut. Usai membeli Parma melalui Mapi Group, pengusaha Italia Giampietro Manenti menjanjikan masa depan klub yang lebih baik.
Berbicara kepada Teleducato, Manenti mengatakan kalau dia sudah memiliki rencana untuk mencegah Parma bangkrut. Setelah beberapa bulan terakhir terlilit utang mencapai 200 juta euro atau senilai dengan Rp 2,8 triliun, inilah secercah harapan baru yang ditawarkan Manenti.
"Saya mempresentasikannya (pada Jumat) rencana baru yang konkret untuk liga, yang memperoleh persetujuan dari rekan-rekan dan para presiden (di manajemen)," tutur Manenti.
"Senin, dengan jadwal yang memungkinkan, kami berharap dapat memberikan kota ini beberapa kabar baik," tutup Manenti. Parma mendekam di posisi juru kunci klasemen Serie A menyusul krisis keuangan, yang berakibat gagalnya klub membayar gaji para pemain selama beberapa bulan.
Dalam dua bulan terakhir, Parma berganti kepemilikan usai ditinggal Tomasso Ghirardi di akhir tahun. Ghirardi sudah merasa gairahnya di sepak bola sudah hilang sejak Federasi Sepak bola Italia (FIGC) tak meloloskan I Gialloblù untuk berkompetisi di Liga Europa.
Sebelum Manenti bersama perusahaannya, Mapi Group, klub yang bermarkas di Stadio Ennio Tardini itu sempat juga dimiliki oleh pengusaha minyak asal Albania Rezart Taci.
Baca Juga:
Dilirik MU, Titisan Aguero Mimpi Gabung Barcelona dan City
Advertisement