Liputan6.com, Barcelona: Torehan gol Lionel Messi di La Liga Spanyol terus melesat. Berkat hattrick-nya ke gawang Levante akhir pekan lalu, "La Pulga" kini sudah mengoleksi 26 gol atau terpaut 2 gol saja dari Cristiano Ronaldo.
Padahal, tahun lalu, Messi masih tercecer 11 gol dari Ronaldo. Bedanya, Ronaldo hanya mampu menambah 3 gol di 2015, sedangkan Messi tambah 12 gol.
Seperti dilansir Marca, bukan tak mungkin Messi bakal menjadi top skor di akhir musim. Ternyata, ini bukan kali pertama seorang calon top skor tertinggal gol terlebih dahulu sebelum di akhir musim didaulat menjadi top skor.
Messi boleh jadi terinspirasi oleh 2 top skor La Liga sebelumnya, Diego Forlan dan Dani Guiza. 2 top skor yang disebutkan terakhir juga sempat tercecer gol di awal musim.
Lanjut ke halaman berikutnya---->
2
Seperti apa perjuangan Forlan dan Guiza hingga menjadi top skor atau pichichi (istilah bahasa Spanyol)? Guiza menjadi pichichi di La Liga musim 2007/08 dengan 27 gol. Mantan striker Mallorca dan timnas Spanyol itu sempat tercecer karena hanya mencetak 11 gol di 25 laga.
Dia tertinggal 8 gol dari striker Sevilla saat itu, Luis Fabiano. Tapi siapa sangka? Guiza mampu mencetak 16 gol di 13 pertandingan tersisa. Itu pun dia mencetak gol di 11 pertandingan tersisa saja, sedangkan 2 laga lain tak mampu cetak gol. Striker Mallorca itu pun menyalip Fabiano yang hanya mencetak 24 gol di akhir musim.
Setahun kemudian atau musim 2008/09, giliran striker Atletico Madrid Diego Forlan yang bersinar. Forlan berhasil mengemas 32 gol musim itu, sekaligus menyabut sepatu emas karena menjadi yang terbanyak di Eropa.
Setelah 10 laga, Forlan hanya mampu cetak 3 gol sedangkan striker Barcelona, Samuel Eto'o 13 gol. Cedera sempat membuat Forlan absen di 5 laga awal.
Forlan "meledak" di paruh kedua musim. Dia mampu mencetak 20 gol, sedangkan Eto'o 11 gol. Forlan mengakhiri musim dengan 32 gol, sedangkan Eto'o 30 gol.
Baca Juga:
Data dan Fakta Menarik Babak 16 Besar Liga Champions
Advertisement