Liputan6.com, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi buka suara terkait adanya penundaan kick off Indonesia Super League (ISL) 2015.
Awalnya, kickoff kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air yang mempertemukan Persib Bandung dengan Persipura Jayapura berlangsung pada Jumat (20/2/2015).
Namun, partai pembuka ISL 2015 urung digelar karena Menpora meminta kompetisi ditunda dua pekan untuk memberikan waktu kepada klub memenuhi syarat yang belum lengkap.
Akibat penundaan itu, FIFA mengancam akan menskorsing PSSI jika tidak secepatnya menggelar kickoff ISl musim ini yang terganjal proses verifikasi yang dilakukan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Dalam surat per tanggal 19 Februari, FIFA menegaskan urusan lisensi klub tidak boleh dilakukan pihak di luar anggota FIFA.
Soal ini, Menpora berharap organisasi sepak bola tertinggi di dunia itu diberikan masukan yang sebenarnya oleh PSSI. "Diberi masukan yang benar, seimbang, dan objektif, agar tahu persis apa yang terjadi. Domain negara memastikan profesionalisme perusahaan (PT) yang mengelola atau memiliki klub," ucap Imam melalui pesan singkat kepada wartawan.
"Tapi, bagaimana klub bisa sehat jika pemilik klub tidak sehat. Bagaimana sebuah PT disebut sehat jika gaji ditunggak."
Tak hanya mempertanyakan hal tersebut, Imam mengungkapkan ada banyak undang-undang yang dilanggar. Mulai dari UU PT, UU Perpajakan, UU Ketenagakerjaan, dan UU SKN.
"Kita ingin memastikan agar regulasi FIFA diterapkan, kita juga ingin memastikan agar peraturan per-undangundang-an di Indonesia juga ditegakkan. Itu semangatnya," ucapnya.
PSSI Terancam Disanksi FIFA, Ini Jawaban Menpora
Menpora masih bersikukuh tidak bersalah terkait surat FIFA kepada PSSI.
Advertisement